Hal yang Sering Membuat Manusia Lupa Allah

Kemuliaan manusia tidak datang dari harta, jabatan, pangkat, popularitas, dan penampilan. Mulia atau tidak mulia seseorang itu ukurannya ada pada Allah. Terkadang baik atau tidak baik, sholeh atau tidak sholeh, beriman atau tidak beriman Allah uji dengan harta, jabatan, pangkat, popularitas, dan memberikan sesuatu hal apapun untuk melihat apakah orang tersebut mulia atau tidak.

Jadi kalau seseorang diberi kecantikan, kedudukan, harta, jabatan, pangkat, popularitas, dan penampilan boleh jadi akan menjadi fitnah yang akan menjerumuskan seseorang ke dalam kehinaan. Selain itu juga Allah bisa mencabut apa yang ada dalam diri kita dengan sekejap, karena Allah yang memberi dan mencabutnya. Firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Ali- Imran ayat 26 yang artinya:

Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 26)

Begitu banyak peristiwa dalam hidup ini diluar dugaan dan kendali kita, tiba-tiba terjadi diluar perencanaan kita, baik itu ujian, musibah atau pun kebahagian yang diberikan kepada kita. Namun sering kali kita menganggap bahwa setiap pencapaian-pecapaian itu merupakan jerih payah dan usaha kita sendiri, tanpa merasa Allah terlibat didalamnya. Padahal tidak ada satu hal pun yang terjadi di atas bumi ini, melainkan atas izin Allah Ta’ala.

Kalau kita merasa bahwa semua terjadi atas usaha kita, maka ada sikap sombong yang tumbuh dalam diri kita, jika ada sikap sombong dalam diri seseorang maka itu awal dari kehancuran seseorang, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong berjalan diatas bumi. Sampai-sampai Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:

Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. Lukman: 18)

Semoga kita senantiasa menghindarkan diri dari sikap sombong dan menumbuhkan sikap rendah hati, karena kerendahan hati akan menjadi kemuliaan baik di mata manusia yang hidup di dunia maupun menurut perhitungan Allah di akhirat nanti. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

_______________________

daaruttauhiid.org