Hadiri Munas FWP III, BWI Jelaskan Prinsip Utama Wakaf
DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Sekretaris Badan Wakaf Indonesia (BWI) Anas Asikhin, M.Si menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Forum Wakaf Produktif (FWP) III di hari pertama Munas, Kamis (5/9/2024). Ia memberikan sambutan di acara pembukaan Munas yang digelar di Daarut Tauhiid Bandung tersebut.
Anas menyebutkan bahwa prinsip utama wakaf adalah harus sustain atau berkelanjutan, sesuai dengan prinsip yang diajarkan Rasulullah Saw. Bahkan menurutnya, Sustainable Development Goals (SDGs) menggunakan nalar wakaf.
“Kenapa mengadopsi nalar wakaf? karena wakaf lebih dulu datang ketimbang SDGs. wakaf sudah ada 14 abad yang lalu, sedangkan SDGs baru kemarin,” jelasnya.
Dia mengajak para nazhir untuk merekomndasikan kepada pemerintah agar memasukan nalar wakaf ke dalam program-program sosialnya agar bisa lebih sustain atau berkelanjutan.
Dia juga menyebutkan, pengelolaan sedekah produktif sebaiknya dikelola dengan nalar wakaf. Menurutnya, jika sedekah produktif dikelola oleh nazhir menjadi wakaf produktif, maka akan memberikan manfaat berkelanjutan.
Ia menyarankan LAZ dan Lembaga wakaf bekerja sama melakukan kampanye fundraising dan pengelolaan dana dengan nalar wakaf.
“Semangat ini mari kita tunjukan. Makin hari, makin bertambah. Temen-temen di FWP ini gagasannya genuine dan sangat produktif, sangat cerdas menurut saya,” ungkapnya.
Anas menekankan bahwa dana wakaf tidak akan mati dan akan terus menjadi amal yang mengalirkan pahala hingga yaumul akhir.
“Dengan sepenuh hati, dan dengan penuh inspirasi dana wakaf ini tidak akan penah mati. Dengan berwakaf, sesudah itu mati membawa amal hingga yaumul kiamat. Saya ucapkan selamat kepada forum wakaf produktif, semoga ke depan semakin produktif dan membawa dunia perwakafan di Indonesia semakin bergairah dan penuh berkah,” pungkasnya. (AID)