Festival Mendongeng, Sambut Siswa PG & TK DT di Semester Dua
Memasuki hari pertama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) semester dua pada Senin (11/1), PG & TK Daarut Tauhiid (DT) mengadakan festival mendongeng bersama pendongeng nasional dan internasional, Kak Syamsul Yusuf. Kegiatan yang dilakukan secara online via Zoom ini dihadiri seluruh sivitas PG & TK DT dan para siswa dari kelompok PG, TK-A, TK-B, serta TK-B2. Selain dari siswa kelas, peserta pun diikuti oleh siswa home schooling serta calon siswa baru.
Senyum Indah Bumiku menjadi tema yang diambil pada kegiatan festival mendongeng kali ini. “Tema ini diangkat untuk menumbuhkan sikap cinta lingkungan yang dititipkan oleh Allah. Bagaimana cara menjaga bumi ini supaya tetap tidak terjadi pemanasan global, supaya bumi ini tidak sakit, intinya menanamkan sikap cinta lingkungan kepada bumi ini, dan dengan adanya wabah Covid-19 ini anak-anak juga harus tetap semangat dan yakin bahwa ini takdir terbaik dari Allah,” ujar Risti, Penanggung Jawab (PJ) acara saat dikonfirmasi setelah kegiatan selesai.
Kegiatan yang dilaksanakan pagi hari ini, dibuka langsung oleh Kepala Sekolah PG & TK DT Ade Karwati. Dalam sambutannya, Ade menyapa para siswa yang sangat antusias mendengarkan dongeng dan kegiatan lainnya.
“Bagaimana kabarnya anak saleh dan salehah, tetap semangat menyambut awal semester dua. Ibu Ade izin bercerita sedikit, waktu itu Bu Ade bertemu Kak Syam ketika di Malaysia. Kak Syam pendongeng yang hebat, semoga anak saleh dan salehah bisa mendengarkan dengan baik dongeng dari Kak Syam,” kata Ade dengan penuh ceria.
Menggunakan media beberapa macam boneka sesuai cerita dan teknik mendongeng yang berbeda, para siswa sangat antusias mendengarkan dongeng dari Kak Syam. Selain mendongeng para siswa diajak membuat sebuah prakarya dari piring kertas serta kertas lipat.
“Agar anak-anak tidak jenuh dengan hanya mendengarkan dongeng saja, Kak Syam juga mengajak para peserta membuat sebuah prakarya bentuk bumi yang sehat dan bumi yang sakit,” kata Risti.
“Dua hari sebelum kegiatan dimulai sudah diinformasikan ke orangtua untuk menyiapkan piring kertas, kertas lipat, spidol, lem dan gunting, sehingga anak bisa mengikuti kegiatan prakarya. Tidak hanya para siswa, guru-guru dan orangtua pun ikut serta dalam membuat prakarya tersebut,” lanjutnya.
Mengawali semester dua dengan festival mendongeng ini, diharapkan sebagai sarana membangkitkan semangat anak-anak menghadapi semester baru, sehingga anak-anak pun tidak jenuh dan lebih bahagia.
“Tidak hanya para siswa yang merasakan kegembiraan, semoga orangtua pun sama lebih semangat dan bahagia. Termasuk juga bisa belajar bagaimana cara supaya anak tidak jenuh, cara bercerita atau mendongeng, dan bisa mendampingi anaknya menumbuhkan sikap cinta lingkungan. Cinta bumi yang kita pijak ini, karena anak seusia PG dan TK belum bisa sendiri tanpa dampingan dari orangtuanya,” pungkas Risti. (Pipit)