Faktor Penyalahgunaan Narkotika Dikalangan Kaum Muda

DAARUTTAUHIID.ORGBegitu banyak anak-anak bangsa yang telah kehilangan masa depannya, karena ketidakmampuannya memaknai orietansi dan gaya hidup.

Bagaimana menuangkan dan mengekpresikan sebuah lika-liku kehidupan dan bagaimana kemampuan untuk menyelesaikan pahitnya sebuah kehidupan.

Sebuah data yang dirilis oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), ada 766 kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan (narkoba) di Indonesia sepanjang 2021. Jumlah itu turun 8,04% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 833 kasus.

Sementara, jumlah tersangka dalam kasus narkoba sebanyak 1.184 orang sepanjang tahun lalu. Jumlah itu pun turut merosot 9,41% dibandingkan pada 2020 yang sebanyak 1.307 orang.

Jika ada 1.184 orang yang menjadi tersangka dalam kurun 2021, berarti sebanyak itu juga orang akan kehilangan masa depannya.

Kehancuran masa depan yang direncanakan, dengan alasan coba-coba, mengikut tren, jagoan, dan biar tampil keren.

Belum lagi orang-orang yang mengedarkannya, menggunakan narkoba sebagai komoditi bisnis untuk meraup keuntungan.

Generasi ini adalah generasi yang kehilangan orentasi dalam hidupnya. Pada 2021, konsumsi alkohol di Indonesia tercatat sebesar 0,36 liter per kapita atau turun 7,7% dari tahun sebelumnya sebesar 0,39 liter per kapita.

Secara nasional ada 4,8 persen dari total penduduk Indonesia yang mengonsumsi miras. dan rata-rata per-orang menghabiskan 8,8 liter miras setiap bulan.

Dampak penggunaan narkotika telah banyak disebutkan oleh para medis melalui jurnal dan buku.

Syekh Dawud Al-Antoki yang menyatakan bahwa opium membuat seseorang kecanduan atau ketagihan hanya dalam beberapa hari saja.

Sifat kecanduan ini menimbulkan berbagai penyakit dan derita yang mematikan. Kesehatan para pecandu opium pasti terganggu sehingga ia tidak bisa bekerja maksimal.

Perasaan kemanusiaannya juga akan lenyap yang pada akhirnya ia tidak lagi memiliki rasa belas kasihan dengan nasib keluarganya.

Selain itu, kinerja otaknya akan menjadi idiot sebab jaringan syaraf di dalam otaknya telah dirusak pengaruh opium. Beberapa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba diantaranya ialah:

Pertama, Faktor kepribadian sebagian dari pengkonsumsi narkoba hingga kecaduan, tidak memiliki basis pengetahuan tentang dampak bahaya narkoba, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.

Disisi lain belum mampu menghadapi konflik yang menguras pikiran hingga mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi masalah atau persoalan hidup, cenderung menggunakan narkoba sebagai alternatif untuk keluar dari persoalan yang sedang dihadapi.

Kedua, faktor keluarga. Sangat berbahaya sekali jika peran orangtua hilang dalam proses pertumbuhan anak.

Orangtua adalah pintu bagi anak-anak untuk mengenali jati dirinya, baik dari seorang Ayah maupun dari seorang ibu.

Jika seorang anak tidak menemukan jati diri pada proses pertumbuhannya di dalam rumah, maka ia akan menemukan jati dirinya diluar rumah, seperti teman dan lingkungan sosial lainnya.

Orang tua kehilangan waktu untuk menemani proses pertumbuhan seorang anak dengan dalih terlalu sibuk dengan pekerjaan.

Ketiga, faktor lingkungan masyarakat yang individualis dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya.

Akibatnya banyak individu dalam masyarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak. (Arga)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG

(Sumber Buku: Mencari Mahkota di Penghujung Zaman)