Faedah Zikir

Allah SWT berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah [2] : 152).

Rasulullah saw bersabda, “Maukah kalian aku beritahukan sebaik-baik perbuatan, yang lebih bersih dan suci di hadapan Tuhan kalian dan labih tinggi derajatnya, dan lebih baik dari berinfaq dengan emas dan perak, bahkan lebih baik dari kalian berjumpa dengan musuh lalu kalian penggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian (syahid)?” Mereka berkata : “Tentu”. Lalu, Rasulullah saw bersabda, “Dzikir kepada Allah”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Orang yang kuat dzikirnya kepada Allah, insyaa Allah hatinya lebih ikhlas. Dan, jikalau hatinya lebih ikhlas, maka syaitan tak akan kuat untuk menggodanya. Akan sulit bagi syaitan untuk menemukan jalan untuk menipu kita, karena relung hati kita penuh dengan ingatan kepada Allah. Pikiran kita pun sibuk dengan memikirkan keagungan Allah.

Salah satu cara agar kita senantiasa ingat kepada Allah adalah dengan mensyukuri setiap apapun yang terjadi terhadap kita atau di hadapan kita. Karena sesungguhnya setiap kejadian itu pasti terjadi atas izin Allah, dan setiap kehendak Allah pasti mengandung kebaikan. Mustahil Allah berbuat zalim. Keburukan yang dirasakan oleh makhluk tiada lain adalah akibat dari perbuatan makhluk itu sendiri.

Berdzikir, hati kita juga akan menjadi tenang. Padahal ketenangan adalah hal yang teramat mahal harganya. Ketenangan tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa ditukar dengan jabatan atau kedudukan. Begitu banyak orang yang kaya raya tapi dikelilingi rasa gelisah. Tidak sedikit pula orang yang tinggi kedudukan atau jabatanya tapi diselimuti rasa takut dan cemas.

Oleh karena itu, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan hidayah kepada kita sehingga hati, ucapan dan perbuatan kita senantiasa penuh dengan dzikir kepada Allah SWT Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

[Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar, Sumber foto : Bacaanmadani.com]