Empat Manfaat Bersepeda Menurut A Deda
Menjaga lingkungan dan mengurangi polusi dengan bersepeda menjadi salah satu langkah Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT) menginjak 2020. Pembina Yayasan DT Abdurahman Yuri atau akrab disapa A Deda mengatakan, bersepeda merupakan salah satu cara beryukur, sekaligus merawat apa yang menjadi ciptaan Allah SWT di muka bumi.
Menurutnya, bersepeda memiliki hikmah dan menjadi pemantik meningkatkan potensi diri. A Deda menyebut, ada empat aspek yang meningkat, ketika rutin bersepeda. Pertama, aspek spiritual. Bersepeda, lanjutnya, harus menjadi peluang untuk meningkatkan motivasi ibadah.
“Spiritual ini meningkat karena bersepeda meningkatkan kesehatan, kalau sudah diberkahi sehat otomatis harus sadar bahwa ibadah harus meningkat,” katanya, Senin (6/11).
Kedua, aspek fisik dan kesehatan. Menurutnya dengan bersepeda metabolisme tubuh akan stabil, kemudian meningkatkan mental, bahkan meningkatkan keberanian seseorang untuk melakukan sesuatu.
“Kesehatan menunjang fisik yang prima. Fisik yang prima menunjang tumbuhnya mental yang tangguh juga keberanian untuk melakukan atau memutuskan sesuatu, terutama di dunia pekerjaan,” jelasnya.
Selanjutnya, ketiga, merubah mindset dan meningkatkan etos kerja. A Deda menjelaskan, meningkatnya etos kerja dalam menjalani pekerjaan menjadi sesuatu yang penting. Bahkan, etos kerja harus menunjang terbentuknya proses kreatif dan efisien dalam bekerja.
“Hasil penelitian menyebut bersepeda membuat bahagia. Jika bahagia itu untuk yang bekerja artinya etos kerja meningkat. Cara pandang melihat pekerjaan bergeser menjadi lebih baik. Peluang untuk terus menjadi kreatif pasti terbuka,” bebernya.
Terakhir, keempat, menjaga lingkungan. Komitmen DT dalam melestarikan lingkungan terbukti dengan adanya budaya BRTT (Bersih, Rapih, Tertib, Teratur). Bahkan, adanya Eco Pesantren didasari dengan kelestarian lingkungan. Tahun ini, lanjutnya, DT meningkatkan komitmennya dengan kampanye bersepeda.
“Bike For Ibadah itu merupakan salah satu komitmen kita meningkatkan kelestarian lingkungan, setelah BRTT dan Eco Pesantren,” pungkasnya. (Elga)