Empat Kiat Hidup Bahagia Ala Aa Gym
Pimpinan Ponpes Daarut Tauhiid (DT) KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) membocorkan kunci agar hidup bahagia, mulia, dan selamat di dunia maupun di akhirat. Bocoran kunci kehidupan itu dibagikan Aa Gym dalam tausiahnya yang terunggah di laman Facebook miliknya yang bernama KH. Abdullah Gymnastiar.
Kunci yang pertama kata Aa Gym ialah mengikhlaskan segala hal dalam hidup. “Kebaikan yang dilakukan akan membuat selamat kecuali ada kuncinya yaitu ikhlas. Apabila kita masih mengeluh, kesal, protes dan lainnya itu tandanya kita belum ikhlas saat berbuat kebaikan,” ucap Aa Gym, Senin, (4/4).
Aa Gym mengingatkan jamaah yang mendengarkan dan menyaksiakan tausiahnya agar jangan mencari penilaian dari manusia, tapi mengharap keridaan Allah SWT semata. “Menyeimbangkan amalan lahir dan hati yang terpenting. Karena Allah melihat amal dan hati. Dua-duanya penting yang terpenting amalan hati karena segala sesuatu tergantung niat,” tuturnya.
Katanya, belajar ikhlas ada tingkatannya, yaitu tau, paham (belajar), bisa (dilatih), istiqamah dalam hal ikhlas. “Ikhlas adalah akar kehidupan. Intinya berbuat baik tanpa harus menonjolkan diri, belajar dari gula, kalau bikin kopi misal kemanisan disalahkan gula, tapi kalau kopi pas yang dipuji adalah kopi. Tidak apa-apa gula ikhlas saja tetap manis seperti seharusnya,” seloroh Aa Gym.
Selanjutnya setelah kunci ikhlas, yang kedua adalah betaubat yang sebenar-benarnya. Karena kata Aa Gym, sejatinya manusia yang hidup di dunia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Jika keseharian masih diiringi kegelisahan dan ketakutan, kata Aa Gym hal itu merupakan ciri dari adanya perbuatan dosa yang tidak di taubati.”Kunci selanjutnya taubatan nasuha. Karena Allah sangat mencintai orang yang bertaubat dan bersuci,” katanya.
Kunci ketiga, ialah bersyukur, sepatutnya rasa syukur tidak hanya dilakukan ketika menerima hal yang diinginkan saja. Tapi kata Aa Gym, kita kadang lupa bersyukur atas nikmat dari Allah yang kita rasakan setiap saat. “Seperti nafas, detak jantung, kedip mata, pendengaran yang kita dapat secara gratis karena karunia Allah yang diberikan pada kita semua itu harus disyukuri,” katanya.
Terakhir ialah sabar, sabar itu, lanjut Aa menahan dan mengendalikan diri dari segala hal yang tidak disukai Allah SWT. “Ujian yang diberikan itu tidak seberapa jika dibanding nikmat yang diberikan Allah setiap saat kepada umatnya. Ingat kalau sabar, Allah akan mencurahkan nikmat yang lebih besar lagi, tempat sabar yakni sabar dalam taat, menjauhi maksiat, menghadapi musibah,” ucapnya. (Elga)