Empat Karakter Manusia
Ciri manusia yang gigih ingin memperbaiki orang lain dan lingkungannya adalah ia gigih memperbaiki dirinya sendiri. Manusia yang paling gigih memperbaiki diri, cirinya adalah berani memeriksa serta mencari kekurangan dan kesalahan dirinya sendiri.
Keprihatinan atas keadaan bangsa tidaklah cukup hanya membuat kita jengkel, marah, kesal, kemudian sekadar berkomentar. Keprihatinan kita itu mestinya menjadi perkara kunci untuk mengubah diri.
Karena sehebat apa pun keinginan kita mengubah orang lain atau mengubah lingkungan, jika tidak diawali dengan 3M (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang paling kecil, dan Mulai saat ini juga) maka akan sia-sia keprihatinan kita itu.
Tanpa tiga hal tersebut, kata-kata atau komentar kita tidak memiliki tenaga dan malah hanya mengundang cemooh orang lain. Oleh karenanya, mari mulai dari diri sendiri perubahan itu dengan mengenal empat karakter manusia berikut ini:
Karakter Pertama, Baik dan Lemah
Karakter baik dan lemah atau disingkat Balem. Yaitu seperti seorang yang selalu jujur terpercaya, rendah hati, murah senyum, penyabar, tetapi dia tidak memiliki kedisiplinan dan tidak memiliki keberanian yang cukup serta tidak memiliki ketangguhan. Dalam keadaan demikian, maka dia akan menjadi orang yang baik hanya untuk dirinya sendiri.
Karakter Kedua, Jelek dan Lemah
Merupakan karakter manusia yang paling rendah, disingkat Jelem. Semoga Allah SWT membimbing kita sehingga tidak tergolong manusia dengan karakter ini. Di antara manusia ada orang-orang yang berperangai jelek. Licik, gemar menipu, dan munafik. Lalu di waktu bersamaan dia tidak memiliki cukup keberanian untuk melakukan kejahatan. Pola hidupnya pun tidak disiplin.
Orang dengan karakter ini pun cepat menyerah, takut membuat keputusan, dan terlalu banyak perhitungan. Akhirnya ia tidak bisa banyak berbuat. Kejelekannya hanya berdampak kepada dirinya sendiri. Orang seperti ini tidak terlalu membahayakan orang lain dan lingkungannya.
Karakter Ketiga, Jelek dan Kuat
Ini adalah karakter manusia yang paling membahayakan. Yaitu Jeku, jelek dan kuat. Biasanya karena punya karakter inilah seseorang melakukan tindak kejahatan korupsi atau kejahatan lainnya. Dia seorang yang munafik, sombong, pendengki. dan lain sebagainya. Kemudian di saat yang sama dia memiliki keberanian, kecerdasan, ulet, dan ambisius dalam melakukan kejahatannya.
Orang-orang berkarakter seperti demikianlah yang kemudian menggerogoti bangsa sehingga keropos dan rentan ambruk. Orang-orang seperti inilah yang sesungguhnya patut disebut ‘teroris’, karena orang yang demikian sangat potensial merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
Karakter Keempat, Baik dan Kuat
Ini adalah karakter yang sangat dibutuhkan seluruh manusia. Karakter baik dan kuat atau Baku. Orang yang seperti demikian memiliki hati yang ikhlas dan tulus. Sebab tak ada orang yang punya energi melimpah di dalam berjuang, kecuali orang-orang yang memiliki keikhlasan. Tidak ada yang memiliki keistiqamahan kuat kecuali mereka yang ikhlas. Mereka yang tidak mengharapkan popularitas, tidak mengharap pujian, tidak mengharap hadiah dari apa yang dia lakukan.
Apa yang diharapkan hanyalah keridaan Allah kepada dirinya. Ini adalah bagian dari pondasi karakter terbaik. Selanjutnya adalah karakter jujur dan rendah hati. Dan karakter Baku disempurnakan dengan disiplin, berani, dan tangguh. Karakter ini bagai akar yang menghujam ke dalam tanah, membuat pohon itu tidak mudah roboh dihempas angin, atau diterjang badai sekali pun. (Gian)