Dunia Sebagai Ujian
Hadirin rekan-rekan sekalian..
Dunia tidak akan membuat kita bahagia, saya sendiri pernah diuji oleh Allah Ta’ala dengan dikasihnya dunia, yang mungkin sebagian orang mencita-citakan, seperti popularitas, kekayaan melimpah ruah, penghormatan dari orang-orang, pernah diberikan rumah seluas 6.000 meter tetapi tidak pernah semalam pun tidur disana, karena takut kebesaran, pernah juga memiliki perusahaan banyak, tetapi dibalik semua itu tidak ada ketenangan.
Sebenarnya seperti kata popular yang sering kita dengar, sebenarnya tidak ada kebahagiaan disana, tapi sayangnya banyak diantara kita yang tertipu oleh popularitas itu sendiri. Justru nikmat ketenangan itu ada jika bersyukur atas apa yang diberi dan kita terima. Tidak membuat kita capek dengan selalu memikirkan apa yang belum kita punya. Yang harus kita tumbuhkan dalam diri ini adalah merasa cukup jika sudah terpenuhi kebutuhan kita, tidak menginginkan sesuatu yang sangat berlebihan atau meminta hal yang banyak kemudian pada akhirnya mubazir.
Hadirin saudara sekalian..
Rasa cukup hanya akan hadir pada diri sesorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Ta’ala, dunia ini hanya senda gurau belaka, dan tidak akan lama. Jangan biarkan kita tertipu dengan kemegahan dunia dan puja puji manusia. Allah berfirman dalam Al-Quran:
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Oleh karena itu hadirin, jangan terbuai dengan apa yang dimiliki orang lain, setiap orang sudah memiliki garis takdirnya masing masing. Yang penting kita berusaha menjadi seorang yang sholeh dan bertaqwa kepada Allah Ta’ala. Semoga kita tidak diperbudak dan dipermainkan oleh dunia. Karena orang yang senantiasa mengantungkan harapannya pada dunia, sebetulnya ia adalah orang-orang yang merugi. Wallahu a’lam bishowab.
(KH. Abdullah Gymnastiar)