DT Peduli Turun Langsung Tangani Banjir Jakarta
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi kembali menggemparkan tanah air. Sehabis diterjang hujan selama dua hari, volume air sungai di masing-masing kota meluap dan menimbulkan bencana banjir di beberapa titik di wilayah tersebut. Alur ekonomi dipastikan lumpuh, aktivitas masyarakat pun ikut terhambat. Musibah ini merupakan bencana di awal Januari 2020.
Tercatat pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai angka 31.232 orang. Bencana banjir tersebut menarik perhatian para relawan, termasuk tim kemanusiaan Daarut Tauhiid (DT) Peduli Jakarta. Budiman, Kepala Bagian Program DT Peduli Jakarta mengatakan, beberapa langkah sudah dilakukan sejak Rabu (1/1) malam, seperti perencanaan pembangunan posko, pendataan logistik yang diperlukan, sampai sinkronisasi data korban terdampak.
“Sudah sejak Rabu, bekerjasama dengan relawan dari beberapa lembaga termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinisi DKI Jakarta,bahkan pemetaan lokasi bencana yang menjadi konsentrasi pemberian logistik pun sudah terencanakan,” katanya saat dihubungi melalui seluler, Kamis (2/12).
Tim DT Peduli Jakarta, lanjut Budi, berkonsentrasi di tiga titik, yakni di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru Jakarta Selatan; Kedoya Jakarta Barat; dan Cilincing Jakarta Utara.
“Alhamdulilah kita konsen di tiga titik, tapi hanya di Cilingcing kita punya posko sendiri, karena di titik yang lain sudah ada relawan dan kita harus bekerja sama dalam kondisi seperti ini, di Cilingcing pun kita menyalurkan bantuan logistik dari beberapa relawan yang lain. Di Cilincing kita buat posko dan dapur umum, posko utamanya di Masjid DT Jakarta, untuk Kedoya kita suplai logistik, dan di petogogan kita distribusi logistik dan ambulans,” jelasnya.
Budi mengatakan, logistik yang sudah disuplai ke tiga lokasi tersebut berupa makan siap santap, sembako, obat-obatan, pakaian, dan perlengkapan bayi. Rencananya, seluruh tim DT Peduli Jakarta yang turun akan stand bye selama sepekan sampai kondisi berangsur membaik.
“Kita satu minggu stay di sana, sampai kondisi membaik. Mudah-mudahan semua korban bisa mengambil hikmah atas bencana ini, karena hanya Allah SWT Maha Pemberi Rencana,” kata Budi. (Elga)