DT Kibarkan Bendera Setengah Tiang untuk BJ. Habibie
Wafatnya Presiden Republik Indonesia ke-3, Prof. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie, membuat seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) berduka, termasuk para santri Daarut Tauhiid (DT) yang ada di Indonesia, hingga yang di Gaza, Palestina. Bahkan, di Masjid DT Gaza, Palestina, salat gaib untuk BJ. Habibie, dilaksanakan dengan penuh haru, berharap almarhum diterima amal salehnya selama di dunia, diampuni segala dosanya, dan dijadikan ahli surga, berkumpul bersama yang tercinta, Rasulullah Muhammad saw.
Pembina Yayasan DT, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), di berbagai kesempatan, sejak hari pertama BJ. Habibie wafat, senantiasa mengajak para santri dan jamaah untuk mendoakan almarhum. “Kita doakan guru kita, Almarhum Pak Habibie, semoga Allah tempatkan di tempat terbaik, diampuni dosanya, dijadikan ahli surga. Aamiin Ya Allah,” kata Aa Gym, pada Sabtu (14/9).
Mengikuti arahan Pemerintah Republik Indonesia, DT mengibarkan bendera setengah tiang, sebagai penghormatan terakhir untuk almarhum, yang sudah banyak berkontribusi bagi kemaslahatan negeri ini. Salah satu kontribusi almarhum, ialah menandatangani pengesahan Undang-Undang (UU) Zakat No. 38, Tahun 1999. Almarhum merupakan presiden yang pertama kali mengesahkan, dan memasukan zakat sebagai bagian penting, sehingga diatur oleh negara.
Setelah sahnya UU tersebut, lahirlah lembaga-lembaga zakat yang amanah dan professional dalam mengelola dana zakat, seperti yang dimiliki oleh Yayasan DT, yakni Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) DT Peduli.
Eyang Habibie, biasa almarhum disapa semasa hidupnya, kini telah terbang menuju keabadian. Seperti kata Aa Gym, tugas kita yang masih hidup adalah mendoakan, dan mempraktikkan keteladanan yang telah almarhum berikan. Alfatihah. (Cristi Az-Zahra)