DT Jadi Ladang Pahala Sekaligus Warisan Amal
Walau usianya tidak muda lagi, rambutnya mulai memutih, berjalan pun harus ditopang alat bantu, namun tekadnya untuk mengumpulkan pahala dengan berwakaf, tidak pernah padam. Baginya, usia senja bukan alasan untuk duduk diam dan menikmati hari tua.
Demi meraih rida Allah SWT dalam hidupnya, H. Mamat Wiryadinata selalu mempercayakan sebagian hartanya dikelola oleh Daarut Tauhiid (DT), untuk kepentingan umat. Menurutnya, DT sudah menjadi ladang amal mengumpulkan sedikit demi sedikit pahala untuk mengabulkan mimpinya yaitu husnul khatimah.
“DT sudah jadi bagian dari perjalanan saya beramal. Semoga malaikat mencatat ini semua. Saya ikhlas melakukan ini supaya meraih husnul khatimah,” katanya, Rabu (30/10).
Ditemani sang istri dan keluarga besarnya, pria 72 tahun ini mengaku menghadiahkan sedekah dan wakafnya untuk orangtua dan mertuanya. Disaksikan anak dan cucunya, H. Mamat Wiryadinata dengan lantang berikrar sambil berusaha menahan airmata.
“Saya merasa masih kurang mengabdi sama orangtua dan mertua. Berkali-kali saya bersedekah atau berwakaf di sini untuk almarhum. Semoga usaha saya jadi penerang di alam kuburnya,” jelasnya. Dapat bersedekah dan berwakaf di DT, merupakan salah satu bentuk warisan yang harus diteruskan dan dilakukan oleh anak cucunya kelak. Ia menilai, DT memiliki sistem pengelolaan yang baik dalam mengayomi umat, dan menjawab kebutuhan umat.
“Saya sering dikabari pihak pengurus, apa aja yang ada di DT, program, progres pembangunan aset wakaf, diperuntukan untuk apa dan siapa, yang kayak gini pasti tumbuh kepercayaan, dan itu saya rasakan. Makanya saya selalu bilang sama anak cucu, untuk ikut dalam perjuangan DT mengayomi umat lewat beramal. Saya anggap ini sebuah warisan untuk keluarga,” pungkasnya. (Elga)