DKM DT Gelar Kajian bersama ABOS
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarut Tauhiid (DT) Bandung, kembali menggelar kajian bulanan bersama penarik becak, ojek, dan supir angkot. Kajian tersebut dikenal dengan sebutan Kajian ABOS. Peserta kajiannya yaitu penarik becak, ojek, , dan supir angkot sekitar Komplek Perumahan Angkatan Darat (KPAD), Panorama, Koramil, dan ojek pangkalan di sekitar masjid DT.
Menurut Daud, Pengurus DKM DT, Kajian ABOS ini sudah berjalan sejak Ramadan tahun lalu. Awalnya, DKM DT hanya mengadakan silaturahmi denganw warga sekitar. Hingga kemudian terfikir, bagaimana caranya agar silaturahim tersebut tetap terjalain? barulah kemudian muncul gagasan untuk membuat program kajian bulanan setiap Rabu sore, pada pekan keempat.
“Awalnya di bulan Ramadhan suka ada silaturahim dengan warga. Salah satunya abang ojek, becak dan supir angkot, untuk diadakan kajian rutin setiap bulan. Maka sekarang jadilah program ngaji bulanan bersama ABOS,” tutur Daud pada Kamis (1/3).
Menurutnya, kajian ABOS ini selain untuk menjalin silaturahim, juga sebagai ladang dakwah kepada warga sekitar. Seperti yang sering disampaikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), bahwa warga sekitar harus merasakan manfaat dari keberadaan DT.
Daud juga menuturkan, para ojek pangkalan, becak, dan supir angkot yang mengikuti kajian ABOS adalah warga yang perekonomiannya menengah kebawah. Sehingga mereka tidak memiliki fasilitas untuk mengikuti sistem ojek online.
“Yang hadir sekitar 30 orang. Mereka dari segi ekonomi menengah ke bawah. HP (handphone) juga masih pada jadul, hanya dua orang yang punya android. Mereka tidak ikut ojek online karena keterbatasan di perangkat,” jelas Daud.