Dahsyatnya Syukur
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya: “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim no.2999).
Saudaraku, ketahuilah bahwa syukur merupakan salah satu sifat dari Allah yang husna. Yaitu Allah pasti akan membalas setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya, tanpa luput satu orang pun dan tanpa terlewat satu amalan pun. Nikmat Allah yang diberikan belum menjadikan kebaikan ketika kita belum bersyukur.
Kita bisa mengatakan dengan syukur yang diucapkan, maka nikmat yang kita rasakan akan ternikmati. Dan dengan syukur, nikmat yang belum ada akan datang sebagai bentuk keikhlasan kita. Senantiasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah atas limpahan nikmat-Nya, walau cobaan datang dan rintangan menghadang.
Ada lima kunci syukur yang perlu kita mujahadah dan terus menurus belajar, yaitu:
- Pusat kehidupan manusia itu adalah hatinya, sehingga ketika hatinya baik, semuanya akan baik. Ketika hati ini menyakini kenikmatan itu datang dari Allah Ta’alla, serta kita menyadari Allah yang memberikan jalan bagi kenikmatan maka itulah yang disebut namanya syukur.
- Salah satu doa paling utama yang Nabi Muhammad ajarkan adalah doa berikut ini:
عن جَابِر بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :
( أَفْضَلُ الذِّكْرِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ : الْحَمْدُ لِلَّهِ )
Dari Jabir bin Abdullah ra berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Zikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Illallahu dan doa yang paling utama adalah Al-hamdu Lillah.’” (HR. Tirmidzi no.3305, Ibnu Majah no.3790, Ibnu Hibban, dan al-Hakim. Al-Hakim mensahihkannya, sedangkan Syaikh al-Albani menghasankannya dalam Shahih Sunan Tirmidzi no.2692).
- Berterima kasih kepada manusia.
Orang yang paling bersyukur kepada Allah Ta’alla adalah orang yang paling berterima kasih kepada manusia karena menjadi jalan kebaikan. Sehingga kita jangan lupa berterima kasih kepada manusia.
- Gunakan nikmat yang ada.
Ketika kita diberikan kenikmatan dan menggunakannya dengan baik, itu salah satu bentuk syukur. Mata, kaki, tangan, telinga, mulut, dan seluruh anggota tubuh pemberian Allah digunakan dengan semestinya.
- Menampakkan kenikmatan.
Ini harus hati-hati dalam menampakkan kenikmatan. Jika niatnya benar akan menjadi nilai ibadah dan mengagungkan Allah. Jika niatnya tidak benar, akan menjadi riya sehingga ingin pujian dan pengakuan dari manusia.
Dengan kita memahami lima kunci syukur ini, semoga menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur dan selalu bermujahadah.
(Kajian MQ Pagi, Senin 12 Oktober 2020)