Cara Mengatasi Bayi Bingung Puting
Pernahkah bunda mengalami buah hati menolak menyusui melalui payudara dan lebih memilih botol susu? Nah, jika bunda pernah mengalaminya, jangan bingung. Kondisi seperti itu lazim dinamakan bingung puting. Cara mengatasi bayi bingung puting atau langkah-langkahnya pun tergolong mudah.
Hal pertama yang harus bunda lakukan adalah memahami mengapa buah hati bunda tidak tertarik menyusu melalui payudara. Umumnya, kondisi bingung puting terjadi ketika bayi baru lahir tidak langsung disusui oleh ibunya. Tapi, bayi yang baru lahir itu diberikan susu formula (sufor) lewat botol susu, ketika ia menangis karena lapar atau haus.
Beberapa rumah sakit atau klinik bersalin mengambil langkah ini ketika melihat kondisi ibu yang melahirkan, belum siap memberikan ASI secara langsung. Contoh, ibu yang melahirkan secara cesar/operasi. Kondisi fisik yang belum prima pascaoperasi cesar dan belum keluarnya ASI pada awal-awal kelahiran, jadi bahan pertimbangan rumah sakit atau klinik untuk mengambil kebijakan mengenalkan botol susu secara dini pada bayi.
Padahal, kebijakan ini keliru. Walaupun bayi menangis dan payudara ibunya belum memproduksi ASI, bayi tidak dianjurkan lebih dahulu mengenal botol susu. Bayi ketika baru lahir harus segera didekap oleh ibunya dan didekatkan ke puting payudara. Ketika bayi didekatkan ke puting payudara, maka ia akan refleks menyedotnya. Meskipun saat itu belum ada ASI yang keluar, tapi sedotan bayi akan memicu keluarnya hormon oksitosin yang akan merangsang ASI agar segera diproduksi.
Bunda juga jangan khawatir bayi menjadi kelaparan ketika ASI masih belum keluar. Hal itu tidak akan terjadi. Karena tubuh bayi menyimpan cadangan makanan dan minuman untuk dua hari sejak hari kelahirannya. Jadi, ia tidak akan kelaparan atau kehausan meski belum meminum ASI.
Setelah mengetahui penyebab bayi menjadi bingung puting, hal selanjutnya yang bunda lakukan adalah segera mungkin mengenalkan puting kepada buah hati bunda. Pergunakan waktu selama dan sesering mungkin untuk menyusui bayi, minimal setiap dua jam sekali. Masukkan puting ke dalam mulut bayi walau ia menolak atau sedang tertidur lelap.
Memang, biasanya bayi akan merasa terganggu ketika puting bunda masuk ke mulutnya. Tapi, jangan hentikan. Karena meskipun awalnya terlihat menolak, buah hati bunda tersebut lama-kelamaan menjadi terbiasa. Ia kemudian akan menyedotnya. Jika ini yang terjadi, selamat! Bunda telah berhasil untuk langkah pertama cara mengatasi bayi bingung puting.
Langkah berikutnya, latih terus buah hati bunda agar mengerti cara pelekatan yang benar, atau cara menyusui yang membuat ASI lancar keluarnya. Caranya, kondisikan mulut buah hati bunda itu terbuka lebar. Lalu, masukkan puting dan seluruh aerola (daerah gelap sekitar puting susu) ke dalam mulutnya. Jadi, tidak hanya puting yang masuk, tapi aerola juga harus masuk ke dalam mulut bayi. Ini karena, ketika bayi hanya menyedot puting susu, ASI hanya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali. Tapi jika bayi menyedot aerola, maka ASI akan mengalir dan kemudian merangsang payudara untuk semakin banyak memproduksi ASI.
Setelah buah hati bunda mengerti cara menyusui yang benar, langkah selanjutnya hentikan penggunaan sufor. Jangan terkecoh janji manis berbagai produsen susu. Apalagi yang mengklaim sufor dapat menggantikan keberadaan ASI. Karena hanya ASI makanan satu-satunya yang boleh dan tepat diberikan kepada bayi hingga ia berusia enam bulan. Setelah itu, bayi bisa mulai dikenalkan makanan pendamping ASI, namun ASI tetap sebaiknya diberikan hingga ia mencapai usia dua tahun.
Jadi, jika bunda diberikan susu botol oleh rumah sakit atau klinik bersalin, simpan saja sebagai kenang-kenangan. Jangan dipergunakan. Kalau pun hendak dipergunakan, ketika kondisi mendesak, seperti kondisi bunda sedang sakit yang membuat tidak memungkinkan menyusui secara langsung. Tapi, jangan isi botol susu dengan sufor. Tetap diisi dengan ASI yang dikeluarkan secara manual atau diperah.
Langkah terakhir, pastikan bunda selalu mengonsumsi makanan yang berkhasiat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI. Contoh, sayur mayur seperti brokoli, bayam, dan daun katuk sangat baik untuk kuantitas dan kualitas ASI. Ada pun makanan berupa nasi merah, gandum, kacang hijau, dan ikan salmon juga punya khasiat serupa.
Selain itu, bunda juga tidak keliru jika memilih mengonsumsi suplemen penambah ASI. Disarankan suplemen yang 100% terbuat dari bahan-bahan herbal, yakni madu pilihan terbaik, propolis, ekstrak daun katuk, ekstrak daun pegagan, dan sari kurma. Khasiatnya pun luar biasa biasa. Tidak hanya dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI, suplemen itu juga dapat meningkatkan vitalitas tubuh bunda setelah melahirkan. Hal ini membuat bunda dapat lebih cepat beraktifitas seperti biasa.
Semoga dengan memahami cara mengatasi bayi bingung puting, bunda tidak bingung atau cemas. Bunda pun dapat merawat buah hati dengan lebih optimal. (daaruttauhiid)