Cara Asik Kenali Kupu-kupu bersama Panggung Ceria
PG & TK Daarut Tauhiid (DT) kembali menyelenggarakan kegiatan Fun Learning Panggung Ceria, Sabtu (14/11) pagi. Kegiatan ini dilakukan secara online melalui Zoom dan diikuti peserta sebanyak 19 orang yang terdiri dari siswa TK DT dan umum.
Tema yang diambil pada Panggung Ceria kali ini adalah Yuk Mengenal Kupu-kupu, yang didampingi oleh mahasiswa PPLPS UPI Shofia Nur Azizah dan Tsani Islahun.
Supaya anak-anak bersemangat, maka kegiatan dimulai dengan sapa pagi, tepuk semangat, bernyanyi, dan menari kupu-kupu bersama. Harapannya dengan memberikan fiture yang berbeda di setiap kegiatan, anak menjadi lebih semangat dan antusias mengikuti Panggung Ceria.
“Tema mengenal kupu-kupu ini diambil agar anak mengetahui hal-hal mengenai kupu-kupu lewat kegiatan fun learning. Selain memberikan pengetahun mengenai hewan ini, kami juga ingin mengajarkan kasih sayang kepada sesama makhluk hidup, yang dapat membantu anak-anak mengembangkan empati untuk semua makhluk ciptaan Allah, termasuk kepada sesama manusia,” ujar Tsani.
“Panggung Ceria kali ini, anak cukup menyimak penjelasan, tayangan dan eksperimen yang kami buat. Setelah itu anak bisa mengikuti atau membuat prakarya dan eksperimennya di rumah. Jadi saat libur sekolah, anak bisa berkreasi dengan orangtuanya di rumah,” tambah tsani.
Pada kesempatan yang sama, Shofia menjelaskan selain kegiatan menyanyi dan menari, ditayangkan juga sebuah cerita kepada anak-anak tentang sikap tidak saling menghina antara makhluk ciptaan Allah. Melihat tayangan metamorphosis dari kupu-kupu. Kemudian membuat prakarya kupu-kupu dan melakukan eksperimen membuat sayap kupu-kupu bergerak dengan menggesekkan balon ke handuk. Bergerak karena adanya listrik statis.
Yuana, orangtua dari salah satu peserta menanggapi positif kegiatan ini. “Aryan selalu senang dan antusias buat belajar kalau ada kegiatan menyanyi atau gerakan apa pun yang diajar ibu guru, dia juga mau melakukannya. Bahkan untuk kegiatan yang tidak dimintai biaya sama sekali menurut saya bagus, tidak setengah-setengah. Guru-guru juga mengajar dengar ceria,” ujarnya. (Pipit)