Calon Santri PPM DT Mulai Registrasi Ulang dan Siap Orientasi
Aula Muslimah Center di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), tampak ramai oleh 53 orang Calon Santri Program Pesantren Mahasiswa (PPM) DT Angkatan ke 13, yang melakukan registrasi ulang. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswi yang sedang menjalani kuliah di Bandung, dan memilih untuk mengikuti program tersebut selama satu tahun.
“Alhamdulillah, hari ini sedang dilakukan registasi ulang Calon Santri Program Pesantren Mahasiswa Angkatan ke 13, atau yang sering dikenal dengan santri PPM Daarut Tauhiid. Kegiatan ini sesuai dengan penjadwalan sebelumnya. Sebanyak 53 mahasiswa terdiri dari 17 ikhwan dan 36 akhwat, datang untuk menyerahkan dan melengkapi dokumen persyaratan. Selepas registrasi ulang, para calon santri langsung diarahkan menuju kamar asrama masing-masing, dilanjut dengan sosialisasi kurikulum dan penyampaian kontrak belajar,” ungkap Adam, Musyrif PPM DT, pada Selasa (23/7).
Dokumen yang diserahkan oleh Calon Santri PPM berupa fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk), Kartu Keluarga (KK), Ijazah Transkip Nilai terakhir, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Sedangkan surat izin orangtua, surat keterangan dokter, dan foto, harus melampirkan dokumen aslinya. Bagi calon santri yang belum memiliki surat keterangan sehat dari dokter, panitia langsung mengarahkannya ke Klinik DT.
Pada Rabu (24/7), para Calon Santri PPM Daarut Tauhiid, langsung mengikuti masa orientasi selama satu pekan. Agendanya yaitu pengenalan budaya DT, penerapan Karakter Baik dan Kuat (Baku), dan ditutup dengan kegiatan diklatsar dari mulaiSenin (29/7), sampai Rabu (31/7), yang bertempat di Hutan Cijanggel, Kabupaten Bandung Barat.
Program PPM ini memiliki tujuan membentuk pribadi santri yang memiliki akidah yang lurus, ibadah yang benar, akhlak yang mulia, serta menguasai ilmu dasar-dasar ilmu syar’i yang cukup sebagai bekal pokok kehidupan, Membentuk mahasiswa yang memiliki kecerdasan yang komperhensif, baik kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emotional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), maupun kecerdasan sosial (ScQ). Mengkader generasi muda atau mahasiswa sebagai agent of change sekaligus mengkader calon da’iah Rabbani yang penuh kemanfaatan bagi lingkungan, keluarga, kampus dan masyarakat sesuai bidang dan minatnya masing-masing. (Sukmara Galih)