Bukti Ilmiah ‘Bulan Terbelah’ dari Ilmuwan NASA
Terdapat banyak mukjizat-mukjizat yang diingkari olehkaum musyrik disebabkan kedengkian mereka terhadap Islam. Di antaranya adalah mukjizat terbelahnya bulan yang disebutkan dalam al-Quran di zaman Rasulullah saw atau 14 abad lampau.
“Telah dekat datangnya hari kiamat dan bulan telah terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: ‘(Ini adalah) sihir yang terus menerus’. Dan mereka mendustakan (nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.” (QS. al-Qamar: 1-3)
Penemuan Ilmuwan NASA
Ilmuwan NASA telah mengungkapkan bahwa di bulan terdapat celah dengan panjang beberapa ratus kilometer, kemudian mereka pun menemukan beberapa celah lain di permukaan bulan yang sampai sekarang belum diketahui penyebab retakan tersebut. Beberapa ilmuwan lain beranggapan bahwa celah tersebut bekas dari cairan lava. Hanya saja spekulasi ini sebatas teori yang tidak terbuktikan.
Adanya sejumlah besar celah pada permukaan bulan, dan beberapa di antaranya menyimulasikan `retakan yang tersambung` seolah-olah kita berada di depan permukaan logam retak kemudian merapat. Ilmuwan NASA menyebut fenomena ini sebagai `rilles are still a topic of research` yang berarti fenomena celah ini masih dalam proses penelitian. Bahkan, hingga sekarang pun celah ini masih membingungkan para ilmuwan dalam menjelaskan penyebabnya. Semua teori yang mereka kemukakan jauh dari kenyataan gambar yang diperoleh oleh NASA.
Para Ilmuwan NASA telah memperoleh sejumlah besar gambar dari fenomena celah di bulan yang justru membingungkan para Ilmuwan untuk menemukan penjelasan logis atau ilmiah.
Ada banyak gambar yang seolah-olah menyimulasikan bekas las logam. Para peneliti kebingungan menyaksikan celah ini. Sebagian berpendapat bahwa pada jutaan tahun lalu, terdapat cairan lava di permukaan bulan yang meninggalkan bekas celah tersebut. Tetapi anggapan itu segera terbantahkan.
Bekas lava yang terdapat di permukaan bulan sangat jauh berbeda dengan bekas lava di bumi. Selain itu tidak tampak bekas hancur dan ambruk pada bagian celah bulan. Celah di bulan ini memiliki sisi tajam seakan bekas retakan. Pada umumnya lava yang terdapat pada gunung berapi sama dengan lava di celah retakan kerak bumi. Akan tetapi terdapat perbedaan mendasar antara celah bumi dan bulan, yaitu bentuk celah bulan tampak halus dan lunak seakan terbentuk dengan terampil.
Jadi, kesimpulan dari permasalahan ilmiah ini bahwa terdapat berbagai mukjizat yang tidak dapat ditafsirkan dengan kekuatan logika maupun kemajuan sains. Yaitu mukjizat dari Allah SWT dan dikhususkan kepada para utusan-Nya, seperti mukjizat tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi ular dan Nabi Isa yang dapat menghidupkan orang mati. Maka, keajaiban-keajaiban seperti ini mustahil untuk ditafsirkan secara ilmiah, karena hanya dengan imanlah seseorang bisa menjustifikasikan kebenaran mukjizat itu.
Allah SWT berfirman, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat: 53). (daaruttauhiid)