Buka Pintu Kebahagiaan dengan Berpikir Positif
Semua pasti sepakat jika kebahagiaan adalah tujuan utama (ultimate goal) setiap manusia ketika ia menjalani kehidupan ini. Hanya saja cara dan proses meraih kebahagiaan itu berbeda-beda. Ada yang percaya bahwa bahagia ketika punya harta melimpah, kedudukan di masyarakat, dikenal banyak orang (populer), keluarga yang mencintai, jenjang karir yang bagus, dan hal-hal lainnya.
Namun, banyak yang lupa jika semua itu sifatnya akibat, bukan sebab yang melahirkan kebahagiaan. Adapun sebab seseorang bisa bahagia amatlah sederhana, yakni memiliki pikiran positif (positive thinking).
Penjelasannya seperti ini, ambil contoh orang yang percaya bisa bahagia jika punya harta melimpah. Faktanya, tidak sedikit orang kaya yang stres bahkan depresi dikarenakan hartanya. Itu artinya, harta bukanlah sebab yang karenanya orang bisa bahagia.
Sebaliknya ketika seseorang menempatkan berpikir positif sebagai sebab agar ia bahagia, maka nominal harta tidak menjadi masalah baginya. Jika sedikit, ia akan selalu bisa melihat sisi positifnya dengan bersyukur, sehingga tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Begitu pun jika harta melimpah, berpikir positif membuatnya bersabar dengan tidak menghambur-hamburkan harta. Pun tak takut kehilangan, karena berpikir positif menjaganya dari rasa was-was atau cemas.
Contoh lain, kebahagiaan dikaitkan dengan tingkat popularitas. Semakin populer atau dikenal banyak orang, maka hidup semakin bahagia. Sehingga banyak orang pun rela menempuh berbagai cara untuk populer. Padahal fakta yang terjadi berbicara sebaliknya. Tidak terhitung jumlah orang terkenal yang memutuskan bunuh diri (suicide) karena popularitas.
Popularitas ternyata tidak menjamin kebahagiaan. Ia bisa jadi anugerah (gift) atau memberi kutukan (curse). Kunci yang menjamin kebahagiaan terletak pada cara berpikir positif. Ketika berpikir positif, ia tidak akan mempersoalkan apakah bisa populer atau tidak. Kalau pun populer, maka ia akan mengambil manfaat dari popularitas yang diperoleh dan mengabaikan hal negatifnya. Kalau sebaliknya tidak populer, hal itu tidak membebani pikirannya.
Oleh karenanya, tepat jika dikatakan seseorang bisa membuka pintu kebahagiaan dalam hidupnya dengan ‘kunci’ berupa berpikir positif. Mengapa bisa seperti itu? Karena salah satu manfaat dari berpikir positif adalah memberikan rasa nyaman secara psikis dan pada muaranya orang itu akan enjoy menjalani hidupnya. Jika seseorang enjoy terhadap hidupnya, maka ini merupakan langkah awal menuju kebahagiaan.
Arti dan Cara Berpikir Positif
Lalu, apa itu berpikir positif? Jika dirangkum dari berbagai referensi, berpikir positif secara sederhananya diartikan sebagai cara seseorang melihat dan memahami segala kejadian dalam setiap episode hidupnya dari sisi yang baik dan memberikan manfaat (positif).
Ketika seseorang berpikir positif, maka akan melahirkan emosi positif pula. Nah, bentuk emosi positif inilah yang diperlukan siapa saja sebagai modal penting baginya untuk mengatasi problematika kehidupan, meningkatkan rasa percaya diri, atau mengubah mood (suasana hati) menjadi lebih baik. Emosi positif pun bisa menjadi obat ampuh menyembuhkan beragam gangguan emosional seperti depresi, stres, bipolar, phobia, dan anxiety (kecemasan).
Adapun untuk berpikir positif punya banyak cara yang bisa dilakukan. Mulai dari melatih pikiran untuk melihat suatu persoalan dari sisi baiknya, membiasakan bersyukur, lebih banyak tersenyum dan tertawa, berusaha optimis, mengurangi kecenderungan meremehkan atau menyalahkan diri sendiri, banyak berbuat baik kepada orang lain, menghilangkan kebiasaan mendramatisir kehidupan, tidak terlalu mencemaskan masa depan, dan berada dalam lingkungan orang-orang yang berpikir positif.
Pada prinsipnya, setiap orang punya cara masing-masing yang khas untuk berpikir positif. Jadi, mulailah untuk membiasakan berpikir positif agar pintu kebahagiaan dapat terbuka lebar. (daaruttauhiid)
sumber foto: berita.smk-mapen.com