Bolehkan Berteman dengan Jin Muslim ?
Makhluk ciptaan Allah dapat dibedakan antara yang bernyawa dan tak bernyawa. Di antara yang bernyawa salah satunya adalah jin. Kata jin menurut bahasa Arab berasal dari kata ijtinan yang berarti istitar (tersembunyi). Berhubungan dengan jin adalah salah satu pintu kerusakan dan berpotensi mendatangkan bahaya besar bagi pelakunya. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6).
Berhubungan dengan jin adalah sesuatu yang tidak wajar, tidak seperti hubungan antar sesama manusia. Kalau pun terjadi hubungan, maka manusia berada pada posisi yang lemah, karena manusia tidak mampu melihat jin secara langsung, sedangkan para jin bisa melihat manusia. Inilah salah satu alasan mengapa manusia dilarang untuk berhubungan dengan jin, apapun bentuk hubungan tersebut tidak bisa dibenarkan. Walaupun jin tersebut mengaku muslim atau jin yang baik. Karena Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27).
Meskipun ada jin yang muslim, tapi karena jin sudah ditakdirkan sebagai makhluk ghaib, maka tidak mungkin akan bisa berintraksi secara langsung, karena jin itu berada dalam alam ghaib maka berpotensi untuk menyesatkan manusia. Manusia tidak dapat memastikan kebenaran pengakuan para jin, tidak dapat juga melihat apalagi menyelidikinya.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita petunjuk dan kesabaran dalam menjalani kehidupan ini, dan Allah Ta’ala melindungi dan menjaga kita dari segala tipu daya syaiton baik dari bangsa jin maupun dari bangsa manusia. Allahumma aamiin. Wallahu a’lam bishowab.
(Shabirin)
Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening berikut:
Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid