Bisakah Bersedekah Kepada Orangtua yang Telah Wafat ?

Dalam Islam ditekankan bahwa seorang anak agar selalu berbakti kepada kedua orang tua. Begitu juga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, sangat menganjurkan kepada ummatnya agar selalu berbuat baik dengan membantu ibu dan bapak, misalkan seperti menyisihkan sebagian harta atau bersedekah kepada kedua orangtua. Baik kedua orangtua masih hidup maupun sudah meninggal. Mengenai niat sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal dunia, terdapat dalil tegas, bahwa orang yang hidup bisa menghadiahkan sedekah pahala untuk orang yang telah meninggal.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berbakti kepada orang tua tetap bisa kita lakukan meski mereka telah meninggal dunia. Jika sedekah yang diberikan atas nama orang tua kita, itu adalah sedekah jariyah, maka pahala jariyah yang tak terputus akan terus mengalir kepada orang tua kita tercinta, meski mereka telah wafat. Karena tidak semua dari kita diberikan kesempatan untuk berbakti lebih lama kepada orang tua tercinta. Ada dari kita yang orang tuanya sudah terlebih dahulu dipanggil oleh Allah Azza Wa Jalla.

Berbakti dan berbuat baik kepada orangtua adalah perkara penting dalam Islam. Sampai-sampai dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 36 Allah menyebutkannya tepat setelah perintah jangan menyekutukan-Nya. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.”

Semoga kita sebagai seorang anak, senantiasa selalu bersedia untuk melakukan apapun demi menunjukkan rasa cinta, kasih sayang, dan bakti kepada orang tua. Sebab merekalah yang telah berkorban dan berjuang dalam membesarkan, mendidik, dan, membina kita sebagai anaknya. Kemudian selalu mendoakan kedua orangtua dengan bacaan: “Alloohummaghfirlii waliwaalidayya warham humma kamaa rabbayaa nii shaghiiraa.” Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.”

Wallahu a’lam bishowab.

(Shabirin)

 

Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening berikut:

Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid