Berwirausaha, Antara Imbalan dan Risiko
Setiap orang yang tertarik pada kewirausahaan didorong oleh harapan untuk memperoleh berbagai imbalan. Imbalan tersebut dapat terdiri dari berbagai hal, seperti laba, kebebasan atau kepuasan dalam menjalani hidup. Imbalan berupa laba merupakan motivasi yang cukup dominan bagi sebagian besar wirausahawan. Padahal seperti yang selalu diajarkan oleh KH. Abdullah Gymanstiar (Aa Gym), niat untuk berwirausaha haruslah diawali dari keinginan membantu orang lain dan mencari keberkahan dari Allah Ta’ala.
Di sisi lain seorang wirausaha mendapat kelebihan dari segi kebebasan. Yakni kebebasan untuk menjalankan bisnis sendiri merupakan imbalan lain bagi seorang wirausahawan yang tidak ternilai. Kenyataan membuktikan bahwa ada beberapa orang yang meninggalkan pekerjaannya karena ingin membuat bisnis sendiri. Dengan demikian mereka bebas untuk menentukan pekerjaannya tanpa berada di bawah telunjuk orang lain.
Dalam hal ini seorang wirausahawan harus mampu membuat keputusan sendiri, mengambil risiko dan berinisiatif. Imbalan lain yang sering kali diharapkan oleh wirausahawan adalah kepuasan yang diperoleh dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa wirausahawan menyatakan bahwa mereka mendapat kepuasan atas apa yang dijalankan terhadap bisnisnya itu. Di samping imbalan yang dapat diperoleh, tentu ada pula tantangan yang mungkin akan dihadapi.
Memulai Bisnis
Memulai dan mengoperasikan bisnis memerlukan kerja keras, menyita banyak waktu, dan membutuhkan kekuatan manajemen emosi. Seorang wirausahawan akan mengalami banyak tekanan yang tidak menyenangkan. Misalnya kebutuhan untuk menginvestasikan lebih banyak waktu dan tenaganya. Bisnis tidak selalu sukses, kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada. Terlebih hal ini terjadi pada orang yang baru memulai bisnis. Tantangan yang berupa ekspektasi sosial, tekanan emosional, dan risiko gagal membutuhkan tingkat komitmen dan pengorbanan yang lebih dari seorang wirausahawan.
Risiko yang dihadapi dalam memulai atau menjalankan bisnis berbeda-beda. Terutama berupa risiko finansial, karena wirausahawan telah menginvestasikan uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Risiko yang lain dapat berupa terbuangnya waktu. Waktu yang telah digunakan untuk menjalankan bisnis khususnya saat masa awal mendatangkan risiko bagi keluarga atau hubungan sosial lainnya.
Perencanaan Berwirausaha
Kompetensi mental pada tahap perencanaan usaha sangat penting. Perencanaan sebagai fungsi pertama manajemen merupakan pilar dan pedoman suatu bangunan usaha apa pun. Pada tahap perencanaan ini segala sesuatunya dipersiapkan secermat mungkin agar usaha itu dapat berjalan seperti yang diinginkan. Pada tahap perencanaan pendirian usaha, seorang wirausahawan harus memiliki sikap mental yang menunjang kelancaran usahanya.
Mental yang diperlukan oleh seorang wirausahawan antara lain percaya dan yakin terhadap dirinya untuk mampu menjadi seorang wirausahawan. Lalu harus mempunyai kemauan yang kuat untuk menjadi wirausahawan. Seorang wiraushawan pun mesti bersedia bekerja keras, disiplin, ulet, dan tak kenal menyerah, serta berani menanggung risiko. Selain itu bekerja tekun dan teliti merupakan suatu keharusan lainnya. Berkemauan kuat untuk maju dan cepat tanggap terhadap berbagai perubahan situasi dan kondisi.
Keterampilan dalam berwirausaha sangat diperlukan. Bekal pengetahuan dan sikap mental saja belum cukup, tetapi harus ditambah dengan keterampilan. Keterampilan diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan cepat, hemat dan cermat. Sepintas lalu hal ini dipandang sebagai pekerjaan yang diremehkan. Sebenarnya keterampilan merupakan ujung tombak pelayanan bagi seorang wirausaha kepada konsumen. Berhasil tidaknya pendekatan terhadap konsumen sangat tergantung kepada keterampilan yang dimiliki seorang wirausaha.
Sebagai landasan seorang wirausahawan memang diharuskan memiliki sikap mental dan pengertian, tetapi operasionalnya adalah keterampilan. Ada keterampilan yang dapat menjadi ukuran keberhasilan seorang wirausaha, di antaranya keterampilan berpikir kreatif. Kreativitas membuat seorang wirausaha mampu bertahan dalam segala tantangan. Dengan berpikir kreatif, jalan keluar atas suatu permasalahan dapat ditemukan lebih cepat. Hal ini dapat dilatih dengan banyak membaca dan sering berdiskusi dengan wirausahawan yang telah lebih dahulu menapaki kesuksesan.* (Gian)
*disarikan dari Sikap Mental Wirausahawan Dalam Menghadapi Perkembangan Zaman oleh Sunarso
ket: ilustrasi foto diambil saat sebelum pandemi