Bersikap Tenang Dalam Setiap Keadaan
Bersikap Tenang Dalam Setiap Keadaan.
Hanya dengan mengingat Allah hati jadi tenang, jadi kalau tidak tenang berarti kurang mengingat Allah SWT. Setiap masalah yang kita hadapi tak kunjung selesai bukan karna tak ada solusinya, melainkan karena kita tidak cukup tenang untuk dapat berpikir jernih, dimana tidak melibatkan Allah dalam menghadapi persoalan.
Apapun atau siapapun yang mendominasi didalam hati kita selain Allah itu namanya gelisah. Jadi kalau kita sudah gelisah, cemas, dan galau monggo silahkan dicek saja hatinya pasti yang mendominasi dalam hatinya selain Allah. Apa saja itu bisa orang, jabatan, gelar, duniawi, harta, uang, kuda, dan pujian atau penilaian.
Bagaimana ini Aa ekonomi lagi sulit, situasi terus begini, terus ingat uang, ingat uang, dan ingat uang, tidak ingat Allah yang memberi rezeki, tidak mengingat Allah yang mengatur, mengambil, dan menahan. Ingat Allah yang maha razak, Allah maha kaya, Allah maha ghofur, dan seterusnya.
Tidak ada sesuatu apapun yang terjadi di dunia ini luput dari kekuasaan dan pengedalian Allah, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 59:
“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
Jika diri merasa sedih ditimpa musibah, Allah juga mengingatkan melalui surat Hadid ayat 22 disampaikan:
”Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
Bagi yang merasa galau masalah rezeki, dalam surat Hud ayat 6 Allah menyampaikan:
Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Semuanya sudah diberi rezeki, kuda dikurung sudah ada rezekinya, orang yang lumpuh puluhan tahun sudah dijamin rezekinya. Pemberi rezeki itu hanya satu yaitu Allah. Pokoknya serahkan semuanya kepada Allah karena Allah yang menjamin.