Berkahnya Santri Karya di Daarut Tauhiid
Tepat di bulan Agustus 2019, saya melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid (DT) Bandung. Kegiatan PKL yaitu mempelajari sistem nyata dunia kerja melalui kegiatan magang di suatu lembaga atau institusi pada bagian atau divisi tertentu; baik pemerintah atau swasta dalam kurun waktu yang ditentukan. Pelaksanaan PKL tersebut berlangsung selama tiga bulan sampai akhir Oktober 2019.
Saya adalah mahasiswa di salah satu institusi pendidikan vokasi yang mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk melaksanakan kegiatan PKL. Yayasan DT adalah satu-satunya target utama saya untuk merealisasikan kegiatan PKL tersebut. Alhamdulillah atas izin Allah, saya diberi kesempatan oleh Yayasan DT untuk magang selama tiga bulan berdasarkan bidang keilmuan saya di Lembaga Wakaf DT.
Selain mengaplikasikan ilmu selama mengikuti perkuliahan dengan kondisi sebenarnya di lapangan, hal yang saya cari di Yayasan DT adalah lingkungan. Lingkungan yang penuh dengan keberkahan.
Santri karya merupakan sebutan untuk karyawan yang bekerja di Yayasan DT. Nilai-nilai etos kerja yang menjadi keunggulan DT berasal dari sistem pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terpadu. Sistem pembinaan tersebut melahirkan santri karya yang memiliki karakter BAKU (Baik dan Kuat).
Baik artinya memiliki sikap jujur, ikhlas, tawadu. Sedangkan kuat artinya memiliki sikap berani, disiplin, dan tangguh. Bahkan selama bekerja untuk menjalankan sistem Yayasan DT, para santri karya lebih memaknai hal tersebut dengan kata berkhidmat daripada dengan kata bekerja, sehingga segala sesuatu yang dilakukan merupakan hal yang mendatangkan kebaikan dan mengharapkan rida Allah Ta’ala.
Karakter BAKU merupakan penopang tiga nilai unggul DT, yakni ‘Zikir, Pikir, Ikhtiar’. Saya merasa sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari Yayasan DT pada saat itu. Karena banyak sekali nilai-nilai pembinaan diri yang sangat berpengaruh dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Jam kerja dimulai pada pukul 09.00 WIB. Akan tetapi santri karya harus sudah ada di kantor pada pukul 08.30 WIB dengan agenda melaksanakan salat dhuha, tilawah, dan piket kebersihan lingkungan DT sesuai dengan jadwal masing-masing lembaga. Saya masih ingat, jadwal kebersihan untuk santri karya Lembaga Wakaf setiap Selasa.
Setelah selesai salat dhuha dan tilawah, kami melaksanakan briefing untuk pembagian tugas bersih-bersih di sekitar jalan menuju DT, area kantor DT, dan area Masjid DT. Maka tidak asing lagi masyarakat yang lalu lalang melihat para santri karya menggunakan rompi berwarna biru berada di pinggir jalan sekadar untuk menyapu pinggiran jalan dan memunguti sampah-sampah. Kegiatan tersebut sebagai perwujudan dari nilai BRTT (Bersih, Rapi, Tertib, dan Teratur).
Hal lain yang sangat saya syukuri adalah salat tepat waktu. Kegiatan pekerjaan harus terhenti 30 menit menjelang waktu azan. Semua santri karya berbondong-bondong menyeberangi jalan untuk menuju Masjid DT. Masjid yang insya Allah dirahmati oleh Allah Ta’ala. Hal tersebut sangat jarang saya dapatkan selama masa perkuliahan. Karena terbatas oleh jam mata kuliah serta hanya beberapa dosen saja yang mengerti untuk memperbolehkan salat tepat waktu. Segala puji hanya milik Allah Ta’ala.
Hari yang sangat ditunggu-tunggu adalah Jumat. Hari para santri karya ikhwan memakai pakaian serba putih dan akhwat memakai gamis berwarna biru dongker dan kerudung syar’i putih. Hari para santri karya sebelum pukul 07.00 WIB berkumpul di Masjid DT untuk mendapat arahan dan pembinaan langsung dari KH. Abdullah Gymnastiar selaku Pembina Yayasan DT.
Sikap beliau sebagai seorang pimpinan begitu hangat kepada karyawannya. Beliau selalu menyapa dan mengenali banyak santri karya yang selama ini bersama-sama berjuang menjalankan sistem Yayasan DT. Jumat merupakan hari family time-nya santri karya masing-masing lembaga. Khusus di Lembaga Wakaf, hampir setiap Jumat kami selalu melakukan masak bersama-sama di kantor. Setelah itu makan bersama dan saling bercengkrama, sehingga seolah-olah beban kerja dari Senin hingga Kamis menghasilkan kebahagiaan berupa ukhuwah yang sangat hangat di antara santri karya.
Namun saat ini dengan kondisi ibu pertiwi yang masih sakit, akankah ada hari-hari kemudian bagi santri karya menikmati berkahnya khidmat di lingkungan Yayasan DT? Semoga Allah Ta’ala segera mengangkat wabah virus Covid-19 ini, sehingga kehidupan kita bisa segera pulih. Kemudian kita semua dapat kembali melakukan aktivitas kebaikan di lingkungan yang penuh dengan keberkahan: Yayasan Daarut Tauhiid Bandung. (Gya Nur Oktari)