Berbisnis dengan Cara yang Disukai Allah
Bisnis merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari upaya manusia untuk beribadah kepada Allah. Jangan pernah menganggap bahwa bisnis adalah suatu pekerjaan yang tidak ada kaitannya dengan ibadah kepada Allah. Jadi perlu kita ingat bahwa prinsip utama seseorang itu berbisnis harus karena niat ibadah kepada Allah Ta’ala.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Ibadah itu sendiri pertama dinilai dari niatnya. Bagaimana kita bisa benar-benar mencari nafkah dengan niat yang benar-benar murni karena Allah Ta’ala. Kemudian dinilai dari tata caranya. Bagaimana cara kita berbisnis haruslah dengan cara-cara yang tidak menyimpang dari ajaran Allah. Gunakanlah cara yang sekiranya Allah akan ridha dengan itu.
Karena pada dasarnya kita perlu luruskan terlebih dahulu pemahaman kita terkait dengan rezeki. Bahwasannya kita dalam berbisnis atau bekerja adalah upaya untuk menjemput rezeki, bukan untuk mencari rezeki. Karena sebetulnya rezeki sudah Allah sediakan tinggal bagaimana kita mampu untuk menjemput rezeki yang telah Allah sediakan itu. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)”. (QS. Hud: 6)
Apapun yang telah Allah sediakan untuk kita, maka tidak akan pernah bisa diambil oleh orang lain. Begitu pun apa yang Allah sediakan untuk orang lain, maka kita tidak akan pernah mampu untuk merebutnya. Itu membuktikan bahwasannya Allah telah memberikan hak untuk hamba-Nya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Jadi harusnya yang kita khawatirkan adalah bukan ada atau tidak adanya rezeki, tetapi berkah atau tidaknya rezeki yang kita jemput. Hal tersebut sangat penting, karena jika kita menjalani bisnis yang ternyata tidak berkah maka pada dasarnya kita hanya akan mendapatnya lelahnya saja. Karena bagi kita harusnya yang penting adalah rezekinya yang kita dapat mampu membawa berkah.
Berkah itu artinya rezeki yang kita miliki mampu memberikan kebaikan yang banyak atau melimpah secara berkesinambungan. Boleh jadi hasil yang kita dapat jika dihitung secara matematika ternyata sedikit. Tapi boleh jadi karena kita diberikan keberkahan oleh Allah terhadap rezeki tadi, walau sedikit tapi mampu mencukupi kebutuhan kita dan memberikan kebaikan untuk kita. Bahkan mampu memberikan kebaikan terhadap orang lain atau memberikan kebaikan kepada kehidupan selanjutnya.
Oleh karena itu berbisnis harus senantiasa kita niatkan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Agar hasil yang kita dapatkan bernilai keberkahan dari Allah Ta’ala untuk kita dan orang lain di sekitar kita.