Berbakti Kepada Suami-Istri Ketika Sakit

DAARUTTAUHIID.ORG | Salah satu tugas seorang istri ialah berbakti dan setia kepada seorang suami, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Hal ini juga sebagai wujud keikhlasan, penghormatan, kepedulian, dan kasih sayang terhadap suami.

sebaliknya jika ada istri yang tidak peduli dengan kondisi suaminya yang sedang sakit maka istri tersebut tergolong istri yang durhaka.

Dalam buku lain yang ditulis oleh Masykur Arif Rahman yang berjudul Istri yang Paling Dibenci Allah Sejak Malam Pertama, ia mengutip perkataan Anas bin Malik yang mengatakan:

“Beberapa sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam berkata kepadanya:

‘Wahai Rasulullah, hewan ternak ini tak berakal, tetapi sujud kepada tuannya. Kami adalah makhluk berakal maka sepatutnya kami pun bersujud kepada Tuan.’

Dalam buku Pedoman Ilahiah dalam Berumah Tangga yang ditulis Muhammad Albahi, dkk mengatakan bahwa ketika istri sakit, seorang suami harus merawatnya dengan kasih sayang dan tidak memaksanya mengurus rumah tangga.

Hal ini juga dilakukan oleh Utsman bin Affan menjaga istrinya sakit, yaitu putri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, Nabi melarangn ia ikut dalam perang Badar:

Dari Ibnu ‘Umar berkata ia; Sesungguhnya Utsman tidak ikut serta dalam Perang Badar karena dia sedang menunggui putri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam yang sedang sakit. Nabi berkata kepadanya: ‘kamu tetap mendapatkan pahala seperti orang yang ikut terlibat dalam perang Badar dan panahnya (HR. Bukari).

Suami yang merawat istri dikala sakit sama halnya dengan keutamaan orang yang ikut Perang Badar. Hal tersebut berlaku ketika istri sedang hamil atau melahirkan, maka tugas suami ialah membantu untuk membereskan pekerjaan rumah.

Demikianlah uraian dan penjelasan mengenai bakti seorang isti terhadap suami dikala sakit, begitu sebaliknya sang suami harus berlaku baik ketik istrinya sedang sakit.