Benarkah Bahasa Penghuni Surga Adalah Bahasa Arab?
DAARUTTAUHIID.ORG | Di beberapa ayat dalam Al-Quran digambarkan bagaimana keindahan hidup disurga. Termasuk keindahan pemandangan, makanan, hingga minuman yang akan dinikmati oleh penghuni surga. Lantas apa bahasa yang digunakan oleh penduduk surga untuk berkomunikasi antar penduduk surga lainnya?
Dalam bukunya Fikih Keseharian: Bahasa Arab Bahasa Surga Hingga Siapa yang Memberikan Fatwa menyampaikan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan di surga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Aku mencintai Arab karena tiga hal: karena aku orang Arab, Al-Qur’an berbahasa Arab, dan bahasa Arab adalah bahasa surga.” (HR Thabrani)
Sebagian menganggap bahwa hadits tersebut dhaif , namun Imam As-Suyuthi dalam Jami’us Shaghir menggolongkan hadits tersebut sebagai hadits dengan derajat shahih. Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatwa juga menegaskan bahwa tidak ada keterangan yang sahih dari Al-Qur’an atau hadits yang memastikan bahasa surga.
Dalam hadits lain disebutkan juga yang artinya:
“Ahli surga akan masuk ke surga dengan tingginya Nabi Adam 60 hasta dengan ukuran hasta malaikat, dengan bagusnya Nabi Yusuf (setampan beliau), dengan umurnya Nabi Isa (ketika beliau diangkat ke langit) 33 tahun, dan dengan ucapannya Nabi Muhammad (berbahasa Arab). Ahli surga itu bersih jasadnya, tampan, lagi bercelak mata (otomatis bercelak saat masuk surga).” (HR Ibnu Abi Dunya)
Bahasa Arab memiliki sejumlah keutamaan yang menjadikannya penting untuk dipelajari oleh umat Islam. Di antaranya ialah:
Pertama, Bahasa Arab merupakan bahasa yang dipilih oleh Allah Ta’ala untuk Al-Qur’an. Hal ini menjadikan bahasa Arab istimewa karena menjadi sarana penyampaian wahyu-Nya.
Kedua, Allah Ta’ala juga menjamin keaslian Al-Qur’an, sehingga bahasa ini akan tetap terjaga hingga akhir zaman. Bahasa Arab juga digunakan sebagai bahasa yang pertama kali dipakai oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam.
Ketiga, Wahyu-wahyu yang diterimanya dari Malaikat Jibril juga disampaikan dalam bahasa Arab. Hal ini semakin mengukuhkan posisi bahasa Arab sebagai bahasa suci bagi umat Islam.
Keempat, Bahasa arab juga digunakan dalam ibadah sehari-hari, seperti membaca Al-Qur’an, doa, dan zikir. (Arga)