Benarkah Ada Air Sungai yang Mengalir di Bawah Air Laut?
DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam sebuah buku yang ditulis oleh KH Ahmad Sarwat Lc menyebutkan bahwa di dalam Alquran ada ayat-ayat yang berkaitan dengan sains. Akan tetapi sebagian ayat-ayat tersebut masih harus dipikirkan lebih lanjut karena membutuhkan pendalaman dan penafsiran dengan ilmu oleh ahlinya.
Ada juga beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sains modern. Sehingga dapat menjadi hujjah yang menguatkan kebenaran Al-quran. Salah satu di antaranya ialah penemuan sungai di bawah laut, hal ini sejalan dengan apa yang disebutkan di dalam Al-qur’an telah menjelaskannya 14 abad yang lalu.
KH Ahmad Sarwat juga menjelaskan bahwa temuan sungai di bawah laut ini tidak terlepas dari kisah tentang seorang ahli oceanografer dan ahli menyelam terkemuka dari Prancis. Namanya Jacques Yves Cousteau.
Suatu hari Jacques Yves Cousteau melakukan eksplorasi dibawah laut tiba-tiba menemukan kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. Seolah ada dinding atau membran yang membatasi air laut dan air tawar di bawah laut itu.
Fakta dan penemuan Jacques Yves Cousteau itu dikaitkan dengan Alquran yang sejak 14 abad yang lalu telah menyebutkan fenomena adanya sungai ar tawar di bawah laut Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
“Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar serta segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.” (QS Al-Furqan Ayat 53)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama pada Surah Al-Furqan Ayat 53. Dijelaskan bahwa ayat tersebut berisi tanda kekuasaan Allah yang keempat, yaitu Dia yang membiarkan dua macam air mengalir berdampingan, yang satu tawar dan segar, sedangkan yang lain asin dan pahit, seperti yang terjadi di muara sungai-sungai besar.
kendatipun berdekatan, rasa airnya tidak bercampur seolah-olah ada dinding yang memisahkan di antara keduanya, sehingga yang satu tidak merusak rasa yang lainnya. Meskipun dalam pandangan mata manusia kedua tersebut itu bercampur, namun pada kenyataannya air yang tawar terpisah dengan air atas kekuasaan Allah Ta’ala.
Air Sungai Amazon salah satu bukti air tawar mengalir deras ke laut Atlantik hingga batas 200 mil, masih tetap tawar. Mata air di Teluk Persia mempunyai ikan-ikan yang khas dan masing-masing tidak hidup melainkan hanya diwilayah tersebut.
Menurut para ilmuwan, Allah telah menciptakan pemisah air laut dan sungai, walaupun air sungai terjun dengan derasnya dari tempat tinggi. Barzakh (pemisah) ini berfungsi menghalangi kedua air untuk tidak saling menghapus ciri-cirinya.
Air laut asin dan air tawar seolah-olah sudah ada dinding pembatas di antara keduanya, sehingga tidak bercampur aduk. Manusia dapat menentukan pilihannya karena baik air asin maupun tawar ada gunanya. (Arga)