Belajar Mengendalikan Diri Dari Sikap Mubazdir Selama Bulan Ramadhan
DAARUTTAUHIID.ORG | Pada bulan Ramadhan diberbagai tempat dimeriahkan dengan berbagai agenda makan bersama, seperti buka bersama, berbagi takjil, dan lain-lainnya. Namun, sebagian orang ada yang menyiapkan makanan secara berlebihan, sehingga banyak juga makanan sisa yang dibuang begitu saja menjadi sampah.
Hal ini karena ketidakmampuan dalam mengontrol hawa nafsu atau syahwat, sehingga menimbulkan kerusakan alam, karena sampah makanan yang begitu banyak dimana-dimana. Seharusnya bulan Ramadhan menjadi bulan bagi seorang muslim untuk belajar mengendali hawa nafsu.
Bulan suci Ramadhan harus membawa pesan agar setiap umat Muslim untuk meningkatkan ketaqwaannya. Takwa ini tidak hanya kepada manusia dan Allah Ta’ala, tetapi juga kepada lingkungan atau alam.
Bulan Ramadhan juga menjadi peninjau lebih jauh bagaimana cara agar keshalehan alam ditingkatkan, selain meningkatkan keshalehan kepada Allah Ta’ala dan sesama manusia. Manusia punya dorongan untuk merusak alam dengan hawa nafsu yang ada. Ketamakan dalam diri manusia sebagai pemicu utama.
Sebagai seorang muslim sudah semestinya untuk menghindari sikap tamak dan mubazdir. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 27 yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Tabdzir adalah perbuatan mubadzir, atau perilaku yang harusnya masih bisa memanfaatkan sesuatu malah dibuang. Contoh, seseorang yang hanya bisa makan porsi setengah piring, tetapi malah ambil banyak dan sisanya dibuang.
Hal ini beririsan dengan fatwa mengenai pengelolaan sampah, yaitu Fatwa Nomor 41 tahun 2014. Di dalamnya berisi ketentuan agar umat Islam tidak berbuat tabdzir (menyia-nyiakan) dan israf (berlebihan).
Perilaku berlebihan ini juga masuk pada tindakan membeli pakaian atau alas kaki, yang ternyata malah tidak terpakai dan hanya disimpan di lemari. Yang seperti ini sebaiknya disedekahkan, karena bisa memperlama umurnya dan tidak terbuang begitu saja menjadi sampah.
Agar tidak berlebihan dalam membeli makanan dan mengurangi sampah selama bulan Ramadhan, membagikan makanan kepada orang tepat sasaran dan yang lebih membutuhkannya, agar makanan tersebut tidak dibuang dan menjadi mubadzir.