Belajar Arti Kehidupan Dari Semut

Belajar Arti Kehidupan Dari Semut

Belajar Arti Kehidupan Dari Semut – Allah Ta’ala menciptakan semua makhluk yang ada di dunia ini pasti memiliki tujuan dan fungsi. Baik yang diketahui oleh manusia maupun yang tidak diketahui. Mulai dari diciptakannya malaikat, iblis, jin, binatang, tumbuhan, manusia, bahkan segala benda yang ada di langit dan bumi yang sulit terlihat oleh mata kita.

Belajar Arti Kehidupan Dari Semut
Belajar Arti Kehidupan Dari Semut

Iblis adalah makhluk yang menurut kita jahat dan selalu berusaha menjerumuskan manusia kepada keburukan, ternyata memiliki fungsi dan tujuan dari penciptaanya. Yang kita ketahui salah satunya adalah tugas mereka adalah untuk menggoda manusia agar mau berbuat maksiat dan dosa. Hal ini berarti iblis berfungsi sebagai sarana pembeda manusia mana yang taat terhadap perintah Allah dan manusia mana yang ingkar terhadap perintah Allah dan lebih memilih mengikuti bisikan-bisikan setan atau iblis.

Selanjutnya binatang. Allah menciptakan binatang sebagai salah satu makhluk yang beberapanya akan hidup berdampingan dengan manusia. Contohnya semut, dimanapun kita berada pasti selalu ada semut disana, entah mereka bergerombol dalam jumlah banyak atau hanya beberapa ekor saja. Sangat mudah bagi kita untuk  bisa menemukan semut.

Pernahkah kita berfikir sebentar saja untuk apa Allah menciptakan semut. Bahkan menurut sebagian kita semut lebih sering menimbulkan gangguan. Tetapi justru semut adalah salah satu binatang yang istimewa sampai-sampai Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an dengan menjadi nama surat, yaitu surat An-Naml.

Pertama, dari semut kita bisa belajar bagaimana dalam menjalani kehidupan bersosial kita harus selalu mengedapankan kepentingan bersama dibandingkan dengan kepentingan pribadi saja, tetapi bukan berarti juga kita lalai dengan hak pribadi kita. Bagaimana agar kita hidup bisa memberikan manfaat kepada orang banyak. Karena Nabi juga pernah berpesan dalam sebuah hadits,

الْمُؤْمِنُ يَأْلَفُ وَيُؤْلَفُ، وَلَا خَيْرَ فِيمَنْ لَا يَأْلَفُ، وَلَا يُؤْلَفُ، وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Seorang mukmin itu mudah bergaul dan mudah didekati. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak bergaul dan tidak mudah didekati. Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat dari mereka untuk manusia.” (HR. Thabrani).

Kedua, berfokus pada tujuan yang akan membuat prosesnya kuat. Sering kita melihat semut yang berbaris sambil membawa makanan yang kita tidak tahu kemana mereka membawanya. Tetapi sedikit demi sedikit masing-masing semut membawa makanan yang akan mereka simpan disarangnya untuk persediaan makanan mereka. Entah butuh berapa lama para semut untuk mampu mengumpulkan dan membawa makanan sampai ke sarangnya. Belum lagi pasti ada resiko ditengah jalan, dimana bisa saja aja binatang lain yang akan memangsa mereka, atau terhambat oleh hujan dan angin.

Yang perlu kita jadikan pelajaran adalah kita sebagai manusia jika kita fokus terhadap tujuan hidup, maka sebesar apapun cobaan dan godaan yang ada niscaya tidak akan mampu untuk menghentikan langkah kita untuk mencapai tujuan kita. Misalkan saja tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya amal untuk bekal di akhirat. Maka dengan cobaan dan godaan di dunia yang mengajak kita untuk lalai dari perintah Allah, niscaya kita tidak akan tergoda dengan hal tersebut, karena kita selalu berfokus pada tujuan yang selalu kita ingat.

Tentunya masih banyak lagi pelajaran dari semut yang bisa kita ambil hikmahnya, sebagai pengetahuan bagi kita agar mampu lebih bijak lagi dalam memaknai dan menjalani kehidupan di dunia ini. Dan juga kita bisa belajar dari makhluk lain yang telah Allah ciptakanm karena kemanapun kita berjalan selalu ada kesempatan untuk bertafakkur atau memaknai sesuatu hal yang kita lihat. Wallahu a’lam bishowab.

(Wahid)