Banyak Muslim Indonesia Belum Pandai Mengaji, Kemenag Ajak Aktor Agama Seluruh Indonesia Gencarkan Literasi Quran
DAARUTTAUHIID.ORG | JAKARTA – “Untuk meningkatkan indeks literasi Al-Quran, kami terus mengoptimalkan program pembelajaran Al-Quran melalui peran para aktor bidang layanan keagamaan seperti Penyuluh Agama, Majelis Taklim, Ormas Islam, dai/daiyah dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ).”
Hal itu dikatakan Ahmad Zayadi Ditjen Bimas Islam ketika merilis hasil survei Nasional “Potensi Literasi Al-Quran Masyarakat Indonesia” pada (11/10/2023).
Berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh Direktorat Penais dan bekerjasama dengan BRIN serta lembaga kajian dan kebijakan pendidikan Universitas Indonesia (LK3P UI) itu, indeks literasi Al-Quran Indonesia tahun 2023 mencapai angka 66,038.
Zayadi mengatakan, survei tersebut melibatkan 10.374 responden, menggunakan sistem pengambilan sampel secara acak berjenjang dengan tingkat akurasi 96 persen pada level boun of error 1 persen.
Masih banyaknya masyarakat Muslim Indonesia yang belum dapat membaca Al-Quran, Zayadi menyampaikan mudahnya peluang belajar Al-Quran di zaman sekarang.
“Zaman sekarang, materi pembelajaran Al-Quran juga bisa diperoleh dari media sosial, karena sudah terbukti signifikan berdampak terhadap peningkatan kompetensi BTQ,” terangnya.
Baginya, salah satu kunci membaca Al-Quran dengan lancar adalah mempelajari kaidah-kaidah tajwid dasar yang berfungsi untuk menghindari kesalahan ketika mengaji Qur’an.
Berdasarkan hasil survei tersebut sedikitnya 48,96% responden yang mampu membaca Al-Quran dengan lancar, sementara itu responden yang belum memiliki literasi baca Al-Quran sebesar 38,49%.
Survei tersebut juga menemukan sebanyak 11,3% responden tidak memiliki mushaf Al-Quran di rumahnya.
Dalam hal ini, penyuluh agama berperan besar dalam meningkatkan literasi Al-Quran yakni sebesar 78,2%.
Zayadi meminta kepada seluruh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) tingkat kecamatan hingga provinsi di seluruh Indonesia untuk membuat program peningkatan literasi Al-Quran yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Mari seluruh jajaran LPTQ di Indonesia agar menguatkan perannya dalam membimbing masyarakat di daerah masing-masing untuk meningkatkan kemampuan baca dan tulis Al-Quran,” pinta Zayadi. (Noviana)
Redaktur: Wahid Ikhwan
(Sumber: Kemenag)