Banyak Keinginan Membuat Lupa Pada Allah
Hati-hati saudara sekalian dengan banyak keinginan. Banyak keinginan membuat kita lupa dengan Allah SWT, diperbudak oleh keinginan itu sendiri, dan menjauhkan kita dari Allah. Makanya kalau anda ingin sesuatu terus minta tolong kepada Allah, cari ilmunya ini boleh atau tidak, ini halal atau tidak, berlebihan atau tidak, kemudian bertukar pikiran denga orang-orang yang jernih pikirannya supaya objektif data-datanya.
Kenapa kita sering lupa dengan Allah? Padahal kita sudah hafal dzikir dan tahu keutamaan dzikirnya. Salah satu diantaranya yang membuat kita lupa dengan Allah adalah banyak keinginan dunia. Jadi jika seseorang sudah memilki keinginan apa saja didunia, apakah itu jabatan, kedudukan, ingin jodoh, popularitas, dan followers, semakin kuat keinginannya maka akan semakin mendominasi.
Allah tidak suka kita diperbudak dengan keinginan. Pertanyaannya bolehkah punya keinginan? Maka jawabannya boleh, tanpa keinginan maka kita juga tidak ada dorongan untuk melalukan aktivitas. Setiap keinginan perlu ditanyakan kembali terhadap diri sendiri, apakah ini perlu atau nafsu iya kan? Sejauh ini perlu kita lihat seberapa penting keinginan tersebut. Biasanya keperluan itu jauh akan lebih bertahan, dibandingkan dengan keinginan yang akan segera habis masanya dan tidak akan kepakai lagi.
Ini Aa ada pengalaman sekitar tahun 90-an, dijual sebuah camera yang bagus dan ada remotenya disebuah toko, dan ingin beli sampai kepikiran terus bahkan sampai tidak khusu’ sholatnya, setiap pulang dari masjid selalu mampir dan lihat ke toko, apalagi barangnya hanya tinggal satu lagi yang semakin membuat hati tidak tenang, pada akhirnya dikumpulkan uangnya dan diputuskan untuk membeli. Karena terlalu cintanya terhadap barang tersebut, jadi selalu dibawa kemana-mana, namun pada suatu ketika camera dipinjam oleh santri, kemudian takdirnya camera hilang.
Dari kejadian tersebut akhirnya merenung, akibat terlalu cintanya pada sebuah keinginan yang akhirnya membuat diri kecewa. Jadi hadirin harus berhati-hati, seharusnya semakin banyak keinginan maka semakin membuat kita bersyukur terhadap apa yang kita punya, belajar bersabar untuk menahan keinginan atau hawa nafsu. Wallahu a’lam bishowab.
(KH. Abdullah Gymnastiar)