Baitul Quran DT Gelar Kajian dan Mabit Qurani, Bentuk Pendalaman Terhadap Makna Al-Quran
DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Baitul Qur’an (BQ) DT selenggarakan Kajian dan Mabit Qurani pada (19/8/2023). Kegiatan berlangsung di Masjid Daarut Tauhiid Bandung.
Seluruh elemen BQ hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya: STQ Mukim BQ, STQ Non Mukim BQ, peserta BBQ, Orang tua/wali santri, Alumni semua program BQ dan jamaah umum.
Bertajuk ‘Bersama Al Quran, Meraih Kemerdekaan dari Sifat Tercela’, materi kajian disampaikan oleh Ustadz Suherman Al-Hafidz selaku pembina program BQ DT.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, offline dan online. Sebanyak 172 santri BQ ikhwan dan akhwat dan 33 pengajar menyimak dengan khidmat kajian tersebut.
Ustadz Suherman menyampaikan tafsir dari QS. Al-A’raf ayat 175, yakni manusia telah diberi iman dan ilmu oleh Allah, bila ia melepaskan kedua hal tersebut maka manusia akan diikuti oleh setan dan menjadi golongan orang yang tersesat.
Ia mengatakan, manusia memiliki tiga sifat, yakni sifat kemalaikatan, kesyaitanan dan kebinatangan.
“Sifat kemalaikatan yang ada dalam diri manusia ditunjukkan dengan sifat tunduk dan patuh terhadap Allah, sifat kesyaitanan ditunjukan dengan sifat yang mengingkari ketentuan Allah, sedangkan sifat kebinatangan yakni sifat yang selalu menuruti hawa nafsu,” terangnya.
Dihadapan para penghafal Quran, ustadz Suherman berpesan, kesusahan dalam menghafal dan mempelajari Al-Quran merupakan kenikmatan luar biasa yang Allah berikan.
Nikmatilah kesulitan tersebut, hal itu merupakan bukti Allah mengangkat derajat para hambaNya.
Setelah kajian, para santri beristirahat untuk mengikuti shalat tahajud yang di imami langsung oleh Asatidz BQ.
Kajian dan mabit Qurani merupakan kegiatan rutinan yang di selenggarakan oleh program Baitul Quran DT.
Tujuan diadakannya kegiatan ini agar seluruh elemen BQ terkhusus para santri dapat lebih memahami dan mengamalkan kandungan Al-Quran dengan akhlakul karimah.
Berbarengan dengan HUT-RI, harapan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah agar seluruh elemen BQ dapat meraih kemerdekaan dari belenggu sifat kemalasan dan kesyaitanan serta kebinatangan yang ada dalam diri. (Ruli/Noviana)
Redaktur: Wahid Ikhwan