Bahagia Itu Ada Pada Orang yang Merasa Cukup
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Sungguh sangat beruntung, bahagia, dan sukses orang yang diberi hidayah Islam dan Allah mengaruniakan kepadanya rezeki yang cukup. Bukan rezeki yang kaya atau banyak tetapi diberi rezeki yang cukup. Maka letak bahagia tersebut juga berada pada cukup bukan berada pada level yang banyak.
Alhamdulillah kita sekarang berada dalam keadaan Islam, tinggal sekarang mencari kecukupan buat hidup, bukan untuk hidup di dunia untuk mencari sesuatu yang banyak. Bahagia itu juga Allah letakan pada tempat yang qanaah, jika dalam diri seseorang ada sifat qanaah maka pasti orang tersebut merasakan bahagia, karena ridho atas segala pemnerian Allah Ta’ala. Sedangkan lawannya qanaah adalah tamak, yang merasa tidak pernah cukup dan puas atas apa yang telah didepat.
Setiap saat kita tidak pernah lepas dari Allah, karena Allah yang mengawasi dan mengurus kita, semua keperluan kita di dunia ini Allah yang mencukupkan. Kenapa Allah yang mencukup keperluan kita? karena Allah yang maha tahu apa keperluan kita. Allah yang menciptakan diri kita dan ia juga yang mengetahui kebutuhan kita.
Kenapa kita memerlukan nafas, makanan, energi, dan seterusnya? Karena Allah yang menciptakan diri kita, ia juga memenuhi keperluan hidup kita. Seperti udara atau oksigen, makanan nutrisi dari makhluk lain, menciptakan tumbuhan untuk dimakan, dan seterusnya.
Oleh karenanya, jangan terlalu panik dengan keperluan kita, karena sebenarnya Allah yang sudah mengetahui keperluan kita. Jika menginginkan sesuatu maka cukup ikhtiarkan dan doa, kemudian tawakal kepada Allah yang mengambil keputusan dan menakdirkan seperti apa. Kalau Allah belum memberikan berarti boleh jadi kemungkinannya dua, pertama bukan sesuatu yang terbaik untuk kita. Kedua waktunya yang belum tepat.
Dalam surat Hud disebutkan yang artinya:
Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Dalam surat Hud juga disebutkan yang artinya:
Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (KH. Abdullah Gymnastiar)
____________________