Awas! Mubazir Itu Temannya Setan
DAARUTTAUHIID.ORG | Bagi orang-orang yang diberikan kelebihan harta harta merupakan salah satu nikmat dari Allah yang patut disyukuri. Salah satu caranya dengan mempergunakan harta sesuai dengan porsinya.
Harta juga sesuatu yang penting untuk keberlangsungan hidup seseorang. Oleh karenanya, agar tidak membuang harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dunia atau Akhirat mereka.
Orang-orang yang menggunakan hartanya dengan cara yang boros untuk sesuatu yang sia-sia atau istilah lainnya juga disebut dengan mubazir maka akan dimintai pertanggungjawaban diakhirat kelak.
Contohnya adalah membelanjakan harta untuk hal-hal haram, membeli khamar, berzina, Membelanjakan uang untuk rokok, narkoba, dan minuman keras adalah salah satu bentuk kemubaziran yang paling parah.
Membelanjakan harta untuk membeli makanan dan minuman yang tidak dibutuhkan, apalagi membuang makanan ke tempat sampah merupakan bentuk tindakan pemborosan dan kemubaziran.
Al-Mawardi berkata: “Segala yang dibelanjakan oleh manusia untuk mendatangkan pahala dari Allah dan mengangkat derajatnya di sisi Allah, atau membuatnya dipuji oleh orang-orang alim dan para cendikiawan, merupakan bentuk kedermawanan, meskipun harta yang ia belanjakan itu banyak. Sebaliknya, apa yang ia belanjakan untuk mendurhakai Allah, dan menyebabkannya mendapatkan dosa dari Allah, serta celaan dari orang-orang alim, berarti merupakan tindakan mubazir, meskipun yang ia belanjakan itu sedikit.”
Di antara bentuk perilaku boros dan mubazir adalah mengikuti mode, menyibukkan diri dengan trend pakaian, serta mengikuti propaganda iklan yang menyebabkan banyak orang membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan.
Bentuk-bentuk perilaku boros dan mubazir sangatlah banyak. Semoga Allah memelihara kita dan seluruh kaum muslimin dari keburukan sifat ini, serta menjauhkan kita dari segala bentuk keburukan. Mesti belajar lagi untuk mengendalikan diri agar tidak terus-terusan mengikuti hawa nafsu. Firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).