Arti Kesuksesan Sejati
Alhamdulillahirabbil’aalamin. Semoga Allah SWT Yang Maha Menatap, menganugerahkan kepada kita hati yang senantiasa haus berzikir kepada-Nya. Sehingga lisan kita basah dengan doa-doa kepada-Nya, dan setiap perbuatan kita terjaga dalam bingkai ketaatan kepada-Nya.
Semoga salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada manusia pilihan Allah, penutup para nabi dan rasul, sang uswatun hasanah, kekasih Allah, Nabi Muhammad saw. Manusia mulia yang rela mengorbankan segenap waktu dalam hidupnya demi membimbing kita kepada jalan hidayah.
Saudaraku, beruntunglah orang-orang yang senantiasa memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki untuk berbuat hanya perbuatan yang disukai Allah. Beruntunglah orang-orang yang selalu menjaga setiap tutur kata hanya untuk mengucapkan apa yang diridai-Nya. Karena inilah jalan ikhtiar menggapai kesuksesan. Kesuksesan yang juga insya Allah ada dalam keridaan-Nya.
Betapa banyak orang yang mendambakan kehidupan sukses. Ada yang menjadikan uang dan harta kekayaan sebagai tolak ukur kesuksesan. Ada yang menjadikan ketenaran sebagai parameter kesuksesan. Ada pula yang menjadikan pendidikan tinggi sebagai ukuran kesuksesan.
Ada yang mengira kalau sudah kaya raya, maka ia bisa membeli apa pun yang bisa memenuhi keinginannya. Ada yang berpikir kalau sudah terkenal, maka ia gampang mendapatkan berbagai kemudahan. Ada yang menduga kalau sudah banyak gelar pada namanya, maka ia mendapatkan penghasilan tinggi dan penghargaan dari manusia.
Demikianlah, seringkali berbagai hiasan dunia baik itu berupa harta, jabatan, kekuasaan, kendaraan, rumah megah, perhiasan, gelar dan lain sebagainya memikat pandangan manusia. Sehingga manusia mengira dengan memiliki semua itu. maka akan bahagialah ia dan sukseslah hidupnya.
Padahal pada kenyataannya, betapa banyak manusia yang justru terhimpit, dada terasa sempit, diliputi rasa tidak aman siang malam, diliputi kegelisahan dan kekhawatiran setelah berbagai perhiasan dunia itu ia dapatkan. Orang yang punya mobil mewah, ia buat garasi setinggi mungkin dengan lilitan kawat, kalau perlu ditambahi aliran listrik. Setiap mau parkir ia cari tempat paling tersembunyi karena khawatir tersenggol atau tergores kendaraan orang lain. Setelah terparkir, ia gelisah khawatir mobilnya ada yang mencuri.
Saudaraku, marilah kita renungi. Apalah arti harta kekayaan, pangkat jabatan, gelar dan ketenaran, jika semua itu sama sekali tidak mendatangkan ketenangan di dalam hati kita. Apalah artinya semua itu jika hanya membuat langkah kita semakin terbatas, membuat gerak kita semakin terbelenggu, membuat hati menjadi resah dan gelisah.
Itukah yang kita sebut dengan kesuksesan? Logikanya, mana mungkin kita disebut sukses sedangkan perasaan kita tidak nyaman dan tidak tenang? Padahal di tempat yang lain banyak orang rela merogoh dompet dalam-dalam, mengeluarkan uang sekian banyak hanya demi mendapatkan ketenangan di tempat-tempat yang diyakini bisa memberikan ketenangan.
Kesuksesan sejati adalah manakala yang kita cita-citakan dan kita upayakan untuk menggapainya, merupakan hal yang dicintai oleh Allah SWT. Jika cita-cita kita berada di jalan Allah, dan kita upayakan dengan ikhtiar yang sesuai pula dengan rambu-rambu yang telah digariskan oleh-Nya, maka niscaya ketenangan akan menyelimuti hati kita. Baik itu ketika hasilnya sesuai dengan harapan maupun tidak. Itulah arti kesuksesan sejati. (KH. Abdullah Gymnastiar)