Arab Saudi Kirim Pertama Kalinya Astronaut Wanita Muslim

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Arab Saudi mengumumkan pengiriman astronaut wanita Saudi pertama Rayyanah Barnawi dan astronaut pria Saudi, Ali Al Qarni, masing-masing, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada kuartal kedua tahun 2023. Ahad (12 Februari 2023).

Dikutip dari laman spa.gov.sa, pengiriman ini dalam rangka memberdayakan kemampuan nasional dalam penerbangan luar angkasa yang diarahkan untuk melayani umat manusia dan memanfaatkan peluang menjanjikan yang ditawarkan oleh industri luar angkasa, serta berkontribusi pada penelitian ilmiah dalam banyak aspek, seperti kesehatan, keberlanjutan, dan teknologi luar angkasa.

Selain itu, Program Penerbangan Luar Angkasa Saudi mencakup pelatihan dua astronaut lagi, yakni Mariam Fardous dan  Ali Al Gamdi. Ketua Komisi Luar Angkasa Saudi, Abdullah Bin Amer Al Swaha, mengonfirmasi bahwa Pemerintah Saudi ingin memberikan dukungan tak terbatas untuk program luar angkasa.

Misi ini juga bersejarah karena akan menjadikan Saudi salah satu dari sedikit negara di dunia yang membawa dua astronaut berkebangsaan sama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional secara bersamaan.

Komisi Luar Angkasa Saudi juga menyatakan bahwa program ini bekerja sama dengan sekelompok entitas, yang dipimpin oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Olahraga, Otoritas Umum Penerbangan Sipil dan Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal, selain mitra internasional seperti Axiom Space, yang berspesialisasi dalam penerbangan luar angkasa manusia dan pengembangan infrastruktur luar angkasa di AS.

Adapun dua orang yang diberangkatkan tersebutnya adalah:

Pertama, Rayyanah Barnawi berusia 33 Tahun. Merupakan Spesialis Laboratorium Riset. Riwayat pendidikan Sarjana Ilmu Biomedis (ReGD) Universitas Otago, Selandia Baru dan Magister Ilmu Biomedis, Universitas Alfaisal.

Kedua, Mariam Fardous berusia 38 Tahun sebagai Dokter Epidemiologi. Dia memiliki gelar Sarjana Kedokteran & sarjana bedah (MBBS) Universitas Raja Abdulaziz dan Magister Epidemiologi dan Ahli Biostatistik Universitas Raja Saud bin Abdulaziz untuk Ilmu Kesehatan.