Ancaman Bagi Pemakan Harta Anak Yatim
DAARUTTAUHIID.ORG — Memakan harta anak yatim merupakan perbuatan dzalim dan tercela yang merugikan orang lain. Dosa besar dan akan mendapatkan azab yang pedih di akhirat kelak bagi pemakan harta anak yatim.
Perbuatan tercela tersebut sangat dikecam dan akan mendapat hukuman berat dari Allah Ta’ala. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An-Nisa’: 10)
Penjelasan ayat diatas yang termaktum dalam surat An-Nisa ayat 10 mengenai ancaman dan dosa besar bagi para pemakan harta anak yatim.
Seharusnya anak-anak yatim itu mendapatkan perlakuan kasih sayang dan didikan yang baik dari kita semua sebagai seorang muslim.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam beliau bersabda mengenai pemakan harta anak yatim:
“Jauhilah tujuh(dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasullulah, apakah itu?” Beliau Shallallahu ‘alahi wa sallam menjawab, “Syirik kepada Allah; sihir; membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan haq; memakan riba; memakan harta anak yatim; berpaling dari perang yang berkecamuk; menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina”. (HR. Al-Bukhari)
Namun, sebaliknya yang harus kita perbuat adalah bagaimana kita memelihara dan menyantuni anak yatim dengan penuh kasih sayang.
Allah begitu memuliakan anak yatim, sebagaimana juga yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita sebagai umat Nabi Muhammad tentu harus meneladaninya dalam menyayangi dan menyantuni anak yatim.
Dalam sebuah hadits dari Sahl bin Sa’ad Radiyaallah ‘anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Aku dan orang yang memelihara anak yatim dalam surga nanti seperti ini.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkannya dengan mendekatkan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.” (HR. Bukhari)
Janji Allah telah tergambar akan diberikan ganjaran yang besar bagi mereka yang mengurus dan menyanyangi anak yatim dengan baik.
Semoga kita semua dijauhkan dari sifat-sifat tercela, salah satunya tidak menjadi pemakan harta anak yatim dan menjadi orang yang membenci anak yatim, naudzubillahi min dzalik. (Arga)
Redaktur: Wahid Ikhwan