Amal Jariyah Menghapus Keburukan

Sehat adalah nikmat yang tiada terkira dari Allah Ta’ala. Bahkan kesehatan adalah modal utama untuk kita beribadah. Sedikit saja sariawan muncul di bibir atau gusi kita, betapa makan dan minum akan terasa menjadi tidak nikmat. Semewah dan seenak apa pun makanan yang disajikan, tetap terasa rasa sakit dari sariawan itu.

Jika ada orang yang mencoba berkomedi atau bergurau di hadapan kita pun, kita takkan bergeming dan tidak berminat tertawa karena bibir akan sakit jika bergerak walau hanya sedikit. Sariawan yang setitik tapi sakitnya seolah berasal dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Obat Sakit Jasmani

Dan tahukah bahwa salah satu buah dari amal jariyah adalah bisa menghindarkan kita dari sakit jasmani? Rasulullah saw bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalangan) dengan bersedekah, dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR. Thabrani).

Selain itu juga perkara bala bencana. Tiada yang mau tertimpa bala bencana. Namun seringkali hal itu terjadi begitu tiba-tiba dan tentu saja tanpa sepengetahuan kita. Siap atau tidak siap, jika bala bencana sudah terjadi kita harus menghadapinya. Hebatnya lagi amal jariyah berupa sedekah bisa menjadi penolak bala bagi siapa pun yang mengeluarkannya. Baik dia itu muslim atau non muslim, orang beriman maupun orang munafik sekali pun.

Menolak Bala

Dalam Shahih Al Jami ada sebuah keterangan bahwa Nabi Yahya Alaihissalam berwasiat kepada Bani Israil. Beliau mengatakan, “Allah memerintahkan kepada kalian untuk bersedekah. Maka perumpamaan (sedekah) itu seperti seorang laki-laki yang ditawan oleh musuh, kedua tangannya diikat ke lehernya, lalu mereka membawanya untuk memenggal kepalanya. Kemudian laki-laki ini berkata, ‘Aku tebus diriku dari kalian dengan tebusan sedikit atau banyak.’ Lalu ia pun menebus dirinya dari mereka.”

Secara terang benderang Rasulullah pun bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas mud, “Sedekah itu benar-benar menolak bala. (HR. Thabrani).

Hal ini senada dengan firman Allah Ta’ala bahwa perbuatan baik dapat menghapus kesalahan-kesalahan. Karena kesalahan dan dosa kita itulah hakikatnya mengapa bala bencana bisa menimpa. Allah Ta’ala berfirman:

وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِ ۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذَّاكِرِيْنَ ﴿هود : ۱۱۴

Artinya: “Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).” (QS. Hud [11]: 114).

Selain itu, kekayaan yang diiringi sedekah sama derajatnya dengan seseorang yang diberi ilmu lalu mengamalkannya dan mengajarkannya. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Tidak boleh ghibthah (iri hati) atau kecuali kepada dua orang. Yaitu orang yang Allah anugerahkan kepadanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan. Dan orang yang oleh Allah diberi karunia ilmu (Al-Quran dan As-Sunnah), ia mengamalkan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). (Gian)