Allah yang Menguasai Hati
Salah satu doa yang sering dibacakan oleh Rasullulah Sallahu ‘alaihi wassalam, agar selalu istiqomah di jalan Allah Ta’ala adalah:
“Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi ‘alaa Diinik” (Wahai Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku senantiasa di atas agama-Mu).
Iman dalam diri seorang Muslim kerap naik turun. Saat iman sedang tinggi, ibadah terasa ringan hingga nikmatnya juga bisa dirasakan hati, pikiran, dan tubuh. Saat iman menurun, godaan untuk berbuat maksiat dan berpaling dari Allah juga ikut menguat. Berapa banyak orang yang tadinya ahli ibadah menjadi ahli maksiat, ada yang rajin tahajud tapi sekarang sama sekali tidak pernah tahajud, yang Hafizh Qur’an tapi Al-Qur’an tidak pernah dibaca, belum lagi sholatnya tidak khusyu’, berbuat baik menolong orang niatnya belum benar dan tidak ikhlas.
Kita adalah manusia yang lemah dan mudah berubah, maka hendaknya kita memohon diberikan ketetapan hati agar kita selalu dijalan kebaikan dan kebenaran. Jangan sampai tercabut nikmat iman dalam diri kita, berapa banyak orang yang dicabut nikmat imannya kemudian menjadi murtad meninggalkan Islam, karena pada dasarnya Allah yang membolak-balikan hati seorang hamba, jika ia sudah berkehendak maka terjadilah apa yang harus terjadi, tanpa satu pun yang bisa menghalanginya.
Dalam kehidupan kita tidak boleh berlebihan dalam mencintai dan membenci sesuatu, boleh jadi suatu saat Allah membolak-balikkan hati seseorang pada arah yang sebaliknya. Misalkan kita membenci seseorang yang tidak ingin dijodohkan dengannya, namun disisi Allah mudah untuk mengubah perasaan kita, yang tadinya tidak suka menjadi suka, atau tadinya mertu tidak suka menjadi suka. Oleh karena itu, tetap proporsional dan biasa-biasa saja.
Kita tidak perlu juga berusaha untuk disukai orang, apa lagi sampai bergantung pada orang lain, semuanya serahkan pada Allah. Kalau keinginan kita sudah menjadi kehendak Allah juga, maka semua persoalan akan menjadi mudah dengan seketika. Kita tidak perlu mempersulit diri dengan kelemahan dan keterbatasan kita, kalau kita yakin serahkan semua kepada Allah Ta’ala dan berdo’a dengan sungguh- sungguh agar keinginan kita dikabulkan. Wallahu a’lam bishowab.
(KH. Abdullah Gymnastiar)