Al-Alim, Allah Maha Mengetahui
Ada satu asma Allah yang bila kita semua meyakininya ini benar-benar menjadi pemacu semangat beramal dan pencegah dari keinginan berbuat maksiat. Jadi, kalau kita yakin dengan satu Asma Alllah ini, kita akan menjadi semangat sekali beramal dan saat yang sama kita pun jadi takut berbuat maksiat. Asma Allah ini adalah Al-Alim, Allah SWT yang Maha Mengetahui.
Di dalam Al-Quran ada lebih dari 150 tempat, Allah memperkenalkan diri-Nya dengan Al-Alim. Banyak sekali; 150 tempat. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan di hati.” (QS. Qaf [50]: 16).
Jadi, kita tidak bisa lari. Kita diketahui oleh Allah, sedang lirikan mata ini Allah juga tahu. Di Surah Al-Ghafir, “Dia Allah mengetahui mata yang khianat dan apa yang disembuyikan oleh hati.” Jadi, kita betul-betul tidak bisa lari dari pengetahuan Allah SWT.
Bagaimana kalau di sebuah negara, presiden bisa menghukum siapa pun yang melakukan keburukan? Dan raja ini mengatakan, apa pun yang dilakukan rakyat diketahui dan didengar. Semuanya diketahui, tidak ada yang bisa luput dan semuanya dapat balasan. Kira-kira rakyatnya bisa jaga diri, tidak? Semua obrolan diketahui. Kira-kira berani ngobrol sembarangan?
Di Korea Utara, ketika ada turis saja tidak bisa ngobrol, karena saking banyaknya intel sehingga jarum jatuh saja diketahui. Saking merasa serba diketahui, jadi semuanya jaga lisan.
Bedanya takut ke orang dengan takut ke Allah; kalau takut ke orang kita akan menjauh. Tapi, kalau takut ke Allah kita malah mendekat. Takut ke orang kita tidak bahagia, tapi takut ke Allah kita jadi bahagia. Takut ke orang kita tertekan, sementara takut ke Allah malah nyaman. Aneh, tapi nyata.
Surah An-Nahl [16] ayat 19, “Dan Allah mengetahui apa yang kau rahasiakan dan juga apa yang kamu lahirkan, engkau tampakkan.” Jadi, tidak ada rahasia bagi Allah. Kalau kita tahu seperti ini, yang diketahui oleh kita itu bukan hanya kita, tapi semuanya diketahui oleh Allah SWT.
Bagaimana kalau itu para Yahudi di Israel mengadakan rapat gelap. Mau gelap di tempat gelap betulan, mau bisik sampai tidak bisa mendengar sama yang dibisikinya, Allah tahu. Akibatnya Allah tahu segalanya, kita tidak usah takut dengan rahasia-rahasia kesepakatan strategi orang jahat. Tidak usah takut. Semua ada dalam pengetahuan Allah. Semuanya harus yakin itu tidak ada bisik-bisikan tidak diketahui oleh Allah. “Tidak kah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?”
Jadi, tidak ada itu agen rahasia. Bagi Allah mah agen nyata. Tidak ada bisikan-bisikan rahasia yang tidak diketahui oleh Allah. “Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka, di belakang mereka, sedangkan ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu–Nya Allah.” (QS. Taha [20]: 110). “Tidaklah mereka tahu bahwa sesungguhnya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka dan bahwasanya Allah mengetahui segala yang gaib.” (QS. At-Taubah [9]: 78).
Setiap ucapan dicatat dan dilihat oleh Allah SWT. Sebagaimana dalam Surah Al-An’am [6] ayat 59, “Dan pada sisi Allahlah semua kunci-kunci yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dan dia mengetahui apa yang ada di daratan dan lautan. Dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula. Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata, Lahwul Mahfuz.”
Jadi kalau sekarang lihat daun yang jatuh itu, pasti tahu semuanya itu ciptaan Allah. Milik Allah, tumbuh dengan izin Allah, jatuh pun dengan izin Allah dan sudah tercatat di Lahwul Mahfuz. Butir-butir di dalam tanah sekali pun dalam kegelapan bumi yang paling dalam pun, masya Allah, Allah tahu karena Dialah yang menciptakannya dan Dialah yang mengurusnya. Semuanya diketahui; kedipan mata, tahu kenapa Allah mengetahui kedipan mata kita? Karena mata mengedip pun dengan izin Allah.
Surat Luqman [31] ayat 34, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi–Nya pengetahuan tentang hari kiamat dan dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Jadi, sekarang mah selalu ingat, Allah Maha Melihat, Allah Mahatahu, Allah Mahatahu yang terbaik, “Wa asya antakrahu syaia wahuwa khairu lakum, wa asya antuhibu syaia wahuwa sharu lakum, wallahu yak lamau antun la ta lamun,” (Boleh jadi engkau tidak menyukai, padahal baik menurut Allah bagimu. Boleh jadi Allah suka, padahal buruk menurut Allah bagimu, Allah Mahatahu, kalian tidak tahu).
Nah, demikian, Allah Mahatahu segalanya. Jodoh kita yang terbaik, rezeki kita di mana. Makanya, mikir rezeki dulu, nyari rezeki dulu atau doa dulu? Ikhtiar dulu atau doa dulu? Tanya alamat dulu atau pergi dulu? Ayo minta ke Allah.
Makanya kalau pergi ke rumah itu, Bismillahi tawakaltu, allallohu lahaula wala quwata illa billah hudita, kufita, wa wukifa. Ditunjuki, Dicukupi, dilindungi. Allah janji itu bagi yang doa dulu, karena Allah tahu musibah yang bakal menimpa, orang yang bakal jahat, kejadian apa yang akan terjadi, tahu semuanya dan kita berlindung kepada Allah semuanya. (KH. Abdullah Gymnastiar)