Akhlak dan Santri

Hadirin rekan-rekan sekalian..

Segala puji bagi Allah yang Maha Dekat, Maha Menatap, menyaksikan segala-segalanya, yang mengetahui isi hati kita, Maha Mengetahui apa yang terlintas dalam pikiran kita, dan apa yang Allah kehendaki pasti terjadi tanpa bisa dihalangi oleh siapa pun.

Beberapa hari yang lalu adalah hari santri, hari santri merupakan salah satu upaya untuk mengingatkan peran dan perjuangan santri pada masa kemerdekaan, karena Indonesia ini merdeka tidak lepas dari peran ulama dan santri. Tentu dulu berbeda dengan sekarang, dulu adalah perjuangan kemerdekaan kalau sekarang adalah zamannya mengisi kemerdekaan. Hari ini santri harus menjadi bagian solusi, kita hadir harus menjadi solusi setiap masalah yang kita hadapi, bukan malah menjadi masalah.

Hadirin sekalian, masalah apa yang terbesar dalam kehidupan manusia? Yaitu masalah akhlak. Semua berita-berita buruk yang kita temui dimedia berawal dari akhlak yang buruk. Politik menjadi jelek kalau orang-orang yang berpolitik di dalamnya akhlaknya jelek, perekononmian menjadi buruk kalau para ekonom atau pebisnisnya akhlaknya buruk. Maka kita harus benar-benar serius sekali terhadap akhlak ini hadirin.

Bagaimana kita bisa membersihkan lantai yang kotor, kalau membersihkan lantainya dengan sampu yang kotor? Bagaimana kita bisa membantu memperbaiki ahklak yang buruk kalau yang memperbaikinya juga masih buruk akhlaknya? Tolong dijawab hadirin “mau punya teman yang akhlaknya baik atau akhlaknya buruk? Lebih pilih mana calon suami yang kaya dan ganteng tapi akhlaknya buruk atau sebaliknya? Tentu para santri akan menjawab yang akhlaknya yang baik, kalau akhlaknya buruk pasti suatu saat nanti akan di dzalimin.

Kemudian hadirin, mengapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi waSallam diutus oleh Allah Ta’ala ke dunia ini? Maka alasanya adalah untuk perbaiki akhlak umat manusia, sebagaimana dalam sebuah hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi)

Semoga kita dan para santri terus memperbaiki akhlak dan meneladai bagaimana akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan akhlak baik tersebut kita akan menjadi solusi dan teladan ditengah masyarakat. Wallahu a’lam Bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

 

Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening beikut:

Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid