Agenda Tarbiyah pada Bulan Ramadan
Setiap muslim harus memiliki agenda khusus di Bulan Ramadan. Agenda pembinaan diri (tarbiyah) yang sungguh-sungguh disusun dengan mengalokasikan waktu dan tenaga secara khusus untuk menjalankannya. Bukan agenda yang mengumpulkan waktu-waktu sisa.
Betapa ruginya, bila Ramadan berlalu tanpa mampu meningkatkan kondisi ruhani. Tidak bisa membukakan akal pikiran dan melatih kekuatan fisik hingga pada taraf optimal. Ramadan harus menjadi bulan training agar kita bisa menjalani bulan-bulan mendatang dengan lebih baik. Menghadapi masalah kehidupan yang meningkat dengan lebih bijak.
Agenda pertama tarbiyah adalah agenda perbaikan dan peningkatan kualitas ruhani. Pada Ramadan ini, setiap muslim harus memiliki agenda khusus untuk memperbaiki kondisi ruhaniyahnya, yakni dengan melakukan berbagai ibadah dan latihan ruhani (riyadhah ruhiyah).
Setidaknya ada lima kegiatan yang harus diagendakan. Kesatu, menegakkan salat. Yang dimaksud menegakkan salat, bukan sekadar menjaga waktu-waktu salat fardhu, tetapi juga menjaga keutamaan-keutamaannya. Seperti salat tepat waktu, dilakukan berjamaah di masjid, menjaga adab-adab salat seperti kebersihan dan kesempurnaan sunnah-sunnah yang terdapat dalam salat. Jadi, apabila seseorang pada bulan sebelumnya tak bisa menjaga salat, maka di Bulan Ramadan merupakan kesempatan memperbaikinya.
Kedua, tilawah al-Quran dan menghafalnya (hifzhul Qur’an). Pada Bulan Ramadan setiap muslim harus memiliki agenda khusus untuk membaca al-Quran, sehingga dalam satu bulan ia bisa menamatkan pembacaan al-Quran, memperbaiki bacaannya (tahsin), serta menghafalnya sesuai dengan kemampuannya.
Ketiga, menghidupkan malam (qiyamul lail) dengan berbagai aktifitas ibadah. Mulai dari salat lail, tilawah, ta’lim, dan sebagainya. Keempat, merutinkan zikir harian setiap selesai salat dan zikir-zikir pada masa-masa tertentu. Ada baiknya dengan mengikuti zikir yang telah disusun oleh Imam Hasan al-Banna dalam kitabnya al-Ma’tsuraat.
Kelima, menelaah hadis dan berupaya menghafalnya. Hadis memiliki kedudukan yang sama penting dengan al-Quran sebagai pedoman hidup kaum muslimin, namun masih sering diabaikan oleh kaum muslimin. Pada Ramadan ini, setiap muslim perlu mengagendakan untuk membaca, memahami, dan berupaya menghafal hadis-hadis, baik melalui kitab hadis sangat ringkas dan praktis seperti Hadits Arba’in maupun Riyadhus Shalihin.
Adapun agenda kedua tarbiyah di Bulan Ramadan adalah perbaikan dan peningkatan kualitas intelektual. Kualitas yang perlu ditingkatkan pada Bulan Ramadan khususnya berkaitan dengan gambaran utuh tentang ajaran Islam (tashawur dienul Islam), maupun kondisi kaum muslimin saat ini. Peningkatan wawasan ini bisa diperoleh melalui cara mengikuti kegiatan-kegiatan ta’lim selama Ramadan, seminar bertema islami, mengikuti dhaurah, atau menelaah buku-buku agama seperti buku seri yang ditulis oleh Syaikh Sa’id Hawwa: Allah, ar-Rasul dan al-Islam. Ketiga buku ini cukup untuk membekali seorang muslim agar memahami ajaran Islam secara utuh.
Agenda ketiga tarbiyah pada Bulan Ramadan adalah perbaikan dan peningkatan kualitas fisik. Pada Ramadan, setiap muslim hendaknya bisa mengukur asupan makanan yang mencukupi dan memadai untuk mendukung aktifitasnya. Tidak bisa disangkal bahwa pada Ramadan, kebanyakan kaum muslimin makan dan minum melebihi kebutuhannya. Selain membuka peluang munculnya berbagai penyakit, juga terjadinya pemborosan.
Pada Bulan Ramadan, keinginan makan dan minum dikendalikan sesuai dengan kebutuhan. Pada saat yang sama, aktifitas fisik pun, seperti olah raga dan kerja fisik lainnya dapat terukur sehingga tubuh seorang muslim menjadi bugar dan kuat.
Agenda keempat tarbiyah pada Ramadan adalah perbaikan dan peningkatan kualitas aktifitas. Pada Bulan Ramadan, setiap muslim berlatih meningkatkan aktifitas keagamaannya baik melalui ta’lim, mengikuti halaqah, atau sekadar menjadi simpatisan organisasi-organisasi sosial Islam.
Pada saat yang sama, ia pun berusaha mencoret kegiatan-kegiatan yang tidak selaras dengan nilai-nilai Islam. Menghentikan kehidupan yang penuh hura-hura, meninggalkan keikutsertaannya dalam organisasi-organisasi yang tidak memiliki nilai manfaatnya bagi kehidupan yang islami.
Dengan keempat agenda tarbiyah ini, yang dicoba dan dibiasakan pada Bulan Ramadan secara bertahap sesuai dengan kemampuannya, Insya Allah pada bulan-bulan selepas Ramadan, seorang muslim pun siap menghadapinya dengan teguh dan tawakal pada nilai-nilai Islam yang diyakininya. (daaruttauhiid)