Ada Sedekah Jariyah, Apakah Ada Istilah Dosa Jariyah?
DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam konsep Islam, kita pernah mendengar istilah pahala jariyah. Pahala jariyah merupakan amal baik yang pahalanya terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia. Namun, dalam ajaran Islam ada juga dosa jariyah yang perlu kita ketahui.
Dosa jariyah ialah kebalikan dari pahala jariyah. Dosa yang terus mengalir dan tidak berhenti, meskipun pelakunya sudah tidak lagi melakukan perbuatan dosa tersebut. Dosa jariyah bisa diibaratkan layaknya sungai yang terus mengalir dosa-dosa yang terus bertambah.
Dosa jariyah ialah dosa yang terus mengalir akibat perbuatan tercela yang dilakukan. Perbuatan tercela atau buruk tersebut bisa berupa ucapan dan tindakan.
Memudahkan orang lain melakukan perbuatan yang dianggap dosa. Hal ini bisa berupa menyediakan tempat, alat, atau kesempatan yang memungkinkan seseorang terlibat dalam tindakan yang melanggar ajaran agama, meskipun pelaku penyediaan tidak ikut langsung dalam perbuatan dosa.
Meskipun seseorang tidak mengajak orang lain untuk berbuat dosa, namun tindakannya menjadi penyebab orang lain melakukan dosa. Untuk menjauhi dosa jariyah tersebut, maka penting bagi seseorang untuk berusaha berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk.
Berikut beberapa tahapan yang dapat dilakukan, di antaranya ialah:
Pertama, Berhati-hati dalam Berbicara. Sebelum berbicara, pikirkan terlebih dahulu apakah ucapan kita akan menyakiti hati orang lain atau tidak.
Kedua, Menjaga Lisan dari perbuatan Ghibah dan Fitnah. Sebagai seorang muslim hendaknya berupaya untuk meninggalkan perbuatan membicarakan keburukan orang lain atau menyebarkan berita bohong.
Ketiga, Berbuat Baik antarsesama manusia. Lakukanlah kebaikan kepada siapa saja, tanpa memandang status sosial atau agama.
Keempat, Bertobat dan Memohon Ampunan Kepada Allah Ta’ala. Jika melakukan kesalahan, maka segeralah untuk bertaubat dan memohon ampunan Allah Ta’ala
Adapun cara bertaubat berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, memberikan penekanan pada pentingnya tobat nasuha sebagai solusi menghapus dosa jariyah. Tobat yang sesungguhnya dilakukan dengan sepenuh hati yang tulus dan ikhlas karena Allah Ta’ala.
Namun, apabila dosa jariyah tersebut berkaitan dengan hak-hak manusia, maka proses taubatnya diri tidak cukup hanya dengan tobat. Wajib bagi seseorang untuk meminta maaf kepada pihak yang telah dizalimi dan tersakiti hingga orang tersebut dengan ikhlas memaafkannya. (Arga)