Aa Gym: Tujuan Hidup Kita Adalah Alloh
DAARUTTAUHIID.ORG — Sebuah keberuntungan besar bagi orang-orang yang memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya. Setiap keyakinan yang kuat merupakan awal dari kesuksesan. Karena keraguan adalah sumber dari malapetaka.
Pergi dari rumah tanpa tujuan hanya akan membuang banyak waktu, tenaga, pikiran dan biaya saja, bahkan juga bisa mendekatkan diri kepada petaka.
Sebaliknya jika ada tujuan yang jelas, maka akan ada persiapan yang matang, memiliki tekad yang kuat dan bulat, tujuannya untuk sesuatu yang benar, maka waktu yang terlewati akan sangat efektif.
Lantas, untuk apa tujuan hidup seseorang di dunia ini? Hidup hanya sebentar dan sekali di dunia ini. Kalau tidak jelas tujuannya, maka jangan heran kalau kita merasa bosan, lelah dan capek ketika menjalani hidup.
Tetapi bagi orang yang sudah jelas tujuannya, insyaAlloh setiap detik waktunya akan terisi dengan hal-hal yang positif. Tidak ada waktu baginya untuk berkeluh kesah yang tidak ada guna.
Coba kita lihat siapa diri kita. Kita makhluk bernama manusia, makhluk yang Alloh ciptakan, yang tinggal di bumi milik Alloh, yang hidup di dalam alam semesta yang berada dalam kekuasaan Alloh.
Kita adalah hamba Alloh. Maka sebaik-baik cita-cita adalah bagaimana agar kita sebagai hamba dicintai oleh Penciptanya.
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasalam mengajarkan kita untuk berdoa:
اللَّهُمَّ إنَّا نَسألُكَ رِضَاكَ وَالجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
“Allohumma inni as aluka ridhoka wal jannah wa a’uzubika min sakhothika wannaar”
Artinya: “Ya Alloh, aku memohon daripada-Mu keridhoan-Mu dan surga, dan aku memohon perlindungan daripada kemurkaan-Mu dan dari azab api neraka”. (HR. Tirmidzi)
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasalam mengajarkan bahwa ridho Alloh adalah sebaik-baik cita-citanya. Kita lihat seekor induk ayam, yang tidak diberikan akal, sayang kepada anak-anaknya.
Sang induk akan memberi perlindungan dan mencarikan makan untuk anaknya. Padahal itu hanyalah sekelompok hewan yang oleh Alloh diberikan sifat kasih sayang tanpa diberi akal layaknya manusia.
Lalu kita lihat manusia, bagaimana orangtua pasang badan untuk anaknya, rela membanting tulang bekerja keras untuk anaknya.
Padahal jika diperhatikan, itu hanyalah setetes dari sifat rahman dan rahim Alloh, yang ditebarkan kepada sekian banyak makhluk-Nya di atas muka bumi ini. Setetes sifat kasih sayang saja mampu membuat induk ayam menyayangi anak-anaknya.
Lalu, bagaimana jika kita dicintai Alloh dengan kasih sayang-Nya? Apa yang akan kita rasakan? Maka sungguh sempurna kenikmatan yang akan kita dapatkan.
Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang senantiasa berjalan menuju-Nya dan mendapat limpahan kasih sayang-Nya. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan