Aa Gym: Tips Menghadapi Masalah Dalam Hidup
DAARUTTAUHIID.ORG | Sebagai seorang hamba hendaknya senantiasa berprasangka baik kepada Alloh seberat apapun ujian yang sedang dihadapi. Percayalah bahwa setiap ujian yang sedang kita hadapi pasti baik dan setiap ujian yang diberikan tidak akan melampaui batas kemampuan seseorang.
Kita harus siap dengan segala ujian hidup yang sedang menghampiri kita. Siap lulus dan tidak lulus, siap menang dan siap kalah, kalau melamar seseorang siap diterima dan siap juga ditolak, siap diperlakukan dengan baik dan siap juga tidak perlakukan dengan tidak baik oleh orang lain.
Tidak semua takdir yang tidak cocok akan berdampak buruk untuk kita. Hal ini sebagaimana firman Alloh Ta’ala:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
Siap dipuji dan siap juga dicaci, siap makan enak dan siap juga tidak makan enak dilain waktu. Begitulah siklus kehidupan yang terus kita hadapi. Kita tidak boleh mengunci diri hanya sesuatu yang kita inginkan. Kalau kita mengunci terhadap sesuatu yang kita inginkan, maka hasilnya pasti akan kecewa.
Apapun takdir yang telah terjadi pada diri kita, maka terimalah dengan penuh ikhlas dan mengharap ridho Alloh Ta’ala. Jangan banyak berandai-andai terhadap sesuatu yang tidak terjadi pada diri kita. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Usahalah dengan keras untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah kamu lemah semangat. Dan apabila kamu tertimpa musibah janganlah berkata: seandainya saya melakukan ini dan itu, niscaya menjadi begini dan begitu, melainkan katakanlah: Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki, Dia kerjakan. Sebab sesungguhnya perkataan ‘lau’ (seandainya) itu membuka perbuatan syaitan.” (HR. Muslim).
Jadi terimalah lebih dulu setiap takdir yang terjadi pada diri kita. Apakah kitab oleh menyesal setiap takdir yang kita hadapi? Diperbolehkan jika dengan untuk mengevaluasi diri. (KH. Abdullah Gymnastiar)