Aa Gym: Tingkatan Kualitas Orang Lain Dari Bicaranya
DAARUTTAUHIID.ORG | Kalau ingin menilai seseorang maka cukup melihat dari isi pembicaraannya. Ciri orang yang biasa adalah orang yang selalu membicarakan sebuah kejadian dan peristiwa. Setiap peristiwa yang dilihat atau saksikan akan ia ceritakan kepada orang lain. Waktunya hanya habis untuk menceritakan sebuah peristiwa.
Sedangkan orang yang berkualitas menceritakan sebuah cerita kejadian atau peristiwa yang mengingatkannya kepada Alloh Ta’ala. Menceritakan sebuah peristiwa tidak lain akan menjadi hikmah dalam hidup. Kalau sebuah peristiwa yang diceritakan hanya sia-sia dan buang-buang waktu maka ia akan menghindarinnya.
Orang yang berkualitas sangat menghargai waktu. Setiap perkataan yang kita ucapkan membutuhkan waktu. Orang yang berkualitas tidak akan menggunakan waktunya untuk membicarakan hal-hal yang penting.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam sebuah hadits:
“Diantara kualaitas seorang muslim adalah ia meninggalkan perbuatan yang tidak memberi manfaat.”
Kemudian yang selanjutnya adalah orang rendahan. Ciri orang rendahan adalah selalu membicarakan hal-hal negatif. Celetak dan komentarnya tidak enak untuk didengar. Kenapa omongannya tidak enak didengar karena hatinya juga tidak enak alias tidak bersih.
Kenapa hatinya tidak enak atau tidak bersih, karena hatinya penuh dengan berbagai penyakit hati. Seperti penyakit sombong, iri, dengki, ujub, dan berbagai penyakit hati lainnya.
Kalau seseorang sudah dipenuhi dengan berbagai penyakit hati, maka hati dan hidupnya tidak akan pernah merasa aman dan nyaman. Kalau hatinya sudah tidak nyaman maka perkataanya juga tidak akan pernah nyaman.
Baik dari perkataan, pertanyaan, dan jawabannya tidak akan pernah baik dan nyaman. Intinya nada bicaranya sangat tidak enak untuk didengar, bukan hanya nada bicaranya, wajahnya saja tidak enak untuk dipandang.
Bisa dibayangkan kalau orang selalu berbicara, tapi isi bicaranya tidak isinya alias bising saja, bukankah itu hanya mengganggu ketenangan orang lain. Begitulah ciri orang rendahan, memang benar-benar rendah yang tidak ada kualitasnya sama sekali.
Terakhirnya adalah orang yang dangkal. Ciri orang ini adalah selalu mengaku kehebatannya dirinya. Merasa paling berharga agar selalu diakui dan dihargai oleh orang lain. (KH. Abdullah Gymnastiar)