Aa Gym: Taat atau Tidak, Allah Tidak Akan Pernah Rugi
DAARUTTAUHIID.ORG| Alloh yang maha kuasa pemilik alam semesta beserta isinya, kekuasaannya begitu dahsyat yang tidak terbayang sama sekali oleh kita, dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaannya itu. Sedangkan kita adalah makhluk yang sangat kecil di dunia ini.
Kalau kita menjadi manusia yang taat atau tidak, hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan Alloh sama sekali, Alloh juga tidak membutuhkan itu, karena Alloh telah memiliki segala-galanya, bai kapa yang ada dibumi maupun apa yang ada di langit.
Kalau kita berbuat maksiat dengan sejahat-jahatnya, maka itu juga tidak akan mengurangi kemulian Alloh. Karena pada dasarnya semua perintah Alloh hanya untuk kebaikan kita, bukan untuk Alloh maupun orang lain.
Ketahuilah bahwa tidak diuntungkan dengan kebaikan kita dan Alloh juga dirugikan dengan kemaksiatan yang kita lakukan. Hal ini sebagaimana firman Alloh Ta’ala dalam surat Al-Isra ayat 7 yang artinya:
“Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.”
Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan bahwa:
“Duhai hambaku, andaikan orang pertama hingga orang terakhir, golongan jin dan manusia berbuat setaqwa-taqwanya kepadaku, maka hal itu tidak akan menambahkan kekayaan-Ku sedikitpun, begitu juga sebaliknya jika semuanya berbuat sejahat-jahatnya kepadaku maka tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikitpun. Sesungguhnya amal perbuatanmu Aku catat dan diserahkan Kembali kepadamu, maka siapa yang mendapatkan kebaikan hendaknya mengucapkan ‘Alhamdulillah’, dan jika menimpa keburukan hendaknya tidak menista kecuali diri sendiri”
Jadi sebenarnya sederhana hidup ini, yang membuat sulit adalah diri kita sendiri. Ada dua yang membuat sulit pertama kurangnya ilmu. Kedua, tidak bisa mengendalikan hawa nafsu. (KH. Abdullah Gymnastiar)