Aa Gym Puji Kesabaran Novel Baswedan
Maraknya isu tentang vonis yang diberikan pada tersangka pelempar air keras ke mata Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, membuat masyarakat bertanya-tanya tentang hukum di Indonesia.
Sebagian orang di Indonesia berkomentar dan berpendapat bahwa hukuma satu tahun tersebut tidak seimbang dan tidak adil. Namun penilaian yang berbeda datang dari Novel Baswedan sendiri. Kepada Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Novel mengaku tak memiliki dendam sama sekali.
“Tidak ada rasa dendam kepada pelaku penyiraman air keras yang membuat mata saya cacat,” katanya saat melakukan video confrence atau pertemuan virtual, Rabu (17/6).
Novel mengatakan, justru kasihan kepada sang pelaku karena tidak bisa hidup tenang, karena menanggung keburukan baik di dunia maupun akhirat akibat buah kejahatannya.
“Waktu saya berobat ke Singapura, bertemu seorang anak muda di pintu masjid. Kemudian dia memeluk saya dan bilang, dia tidak kasihan kepada saya. Yang dia kasihan adalah pelakunya karena akan menanggung sesuatu yang besar nantinya. Yang terjadi pada Pak Novel adalah takdir dan itu pasti baik,” tutur Novel.
Meski harus kehilangan penglihatan, Novel yakin, segala sesuatu yang terjadi padanya bukan karena orang itu menyerang dia tetapi karena takdir Allah. Dan, kejahatan yang dilakukan orang tersebut akan “membunuh” dirinya sendiri.
Hal tersebut dibenarkan Aa Gym. Kejadian yang menimpa Novel bisa menambah iman penyidik senior itu, sedangkan pelakunya pasti tidak akan tenang. Dia akan menderita luar biasa di dunia. Meninggalnya tidak husnulkhatimah. Di akhirat juga mendapat ganjaran setimpal.
“Sesuai firman Allah, jika kamu berbuat baik itu untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat buruk, keburukan itu untuk orang yang melakukannya. Jadi memang tidak pernah tertukar. Orang-orang cuma jadi jalan saja. Justru kita harus kasihan kepada orang-orang yang jadi jalan itu karena dia akan memikul dunia akhirat,” tandas Aa Gym. (Elga)