Aa Gym: Pertanyaan Jamaah Tentang Jodoh

DAARUTTAUHIID.ORGSuatu ketika ada seorang laki-laki bertanya mengenai jodoh, “Aa saya sudah punya calon, selama 2 tahun ini terus dalam penantian mendapatkan restu dari orangtua akhwatnya.

Namun setelah mendapatkan restu, saya merasa semakin banyak masalah dan kesulitan yang saya dapatkan. Apakah itu artinya dia bukan jodoh saya? Atau mungkin saya disuruh belajar dulu sama Alloh?”

Pertama, kita harus memahami bahwa urusan jodoh hanya Alloh yang maha tahu. Tidak satu orang pun yang mengetahui siapa jodohnya nanti.

Berapa banyak orang kenalan dengan yang ini, tapi jodohnya malah yang itu. Urusan jodoh kapan dan dengan siapa hanya Alloh yang mengetahui, tugas kita hanya berikhtiar.

Kedua, istikharah minta petunjuk kepada Alloh. Istikharah bukan hanya meminta petunjuk karena 2 pilihan, akan tetapi jika pilihannya hanya satu maka perlu juga untuk melakukan istikharah agar pilihan kita mendapat bimbingan dari Alloh.

Ketiga, gunakanlah waktu yang ada untuk belajar, pernikahan itu tidak segampang sebelum pernikahan, yang dibayangkan so sweat-nya saja.

Kalau sekedar mengucapkan ijab qabul saja mungkin gampang, semua orang bisa, tetapi setelah pernikahan persoalannya begitu kompleks, apalagi kalau masing-masing memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Kalau menginginkan jodoh maka minta ke Alloh dengan sungguh-sungguh, jangan minder dan jangan malu.

Alloh pasti mendengarkan do’a-doa yang kita panjatkan, kalau bertemu dengan jodohnya artinya belum menjadi takdirnya.

Jodoh itu bukan masalah umur, diusia berapa pun Alloh pasti mempertemukan seseorang dengan jodohnya.

Jodoh juga tidak terhalang oleh rupa, karena Alloh juga yang menciptakan rupa kita semua, dan Alloh sudah menentukan jodoh semua rupa.

Jangan takut tidak mendapatkan jodoh, orang yang sudah meninggal pun akan mendapatkan jodohnya apabila ia masuk ke dalam surga.

Carilah jodoh yang sekufu dengan diri kita, baik sekufu secara agama dan lain-lainnya. Pantaskan diri kita untuk mendapat jodoh yang terbaik untuk kita. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG